Wednesday, June 8, 2016

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik
Catatan si Boy - Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik. Sudiyono (2011) dan Arikunto (2009) menyatakan bahwa Karakteristik tes yang baik mencakup validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.

  1. Validitas mengacu kepada bahwa tes benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Misalkan: andaikan tes ditujukan untuk mengukur kemampuan berbicara, maka tesnya harus dalam bentuk tes lisan, bukan menulis. Secara garis besar ada 2 jenis validitas, yakni validitas logis dan validitas empiris. Kedua jenis validitas ini akan dibahas lebih lanjut.
  2. Reliabilitas mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun tes tersebut diberikan beberapa kali kepada siswa yang sama, hasilnya akan tetap/ konsisten. Konsisten tidak harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes turun maka hasil semua peserta tes akan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi konsisten ini diibaratkan orang yang berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak akan berubah-ubah, sehingga bisa dipercaya. Begitupula dengan konsisten dalam hal tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur.
  3. Objectivitas mengacu kepada ketetapan/ konsistensi pada sistem penyekoran. Objectivitas menunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes benar-benar menunjukkan kemampuan peserta tes dengan apa adanya.
  4. Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan, mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sipafatnya sederhana dan lengkap.
  5. Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak memerlukan biaya yang mahal, waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

Dari 5 (lima) ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik di atas, setidaknya ada 2 (dua) karakteristik yang harus menjadi perhatian, sehingga seringkali dijadikan dasar dalam menentukan keterpercayaan suatu instrumen penelitian khususnya untuk data kuantitatif, yakni validitas dan reliabilitas. 

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2. Azwar, Saifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT. Indeks.
4. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
5. Berbagai Sumber
Share:

0 comments:

Post a Comment