Friday, July 22, 2016

Apa itu Degree of Freedom (df) atau Derajat Kebebasan (db/dk)?

Degree of Freedom (df) atau Derajat Kebebasan (db/dk)
Catatan si Boy - Sebenarnya tentang Derajat Kebebasan atau Degree of Freedom ini sudah dibahas sedikit di materi sebelumnya tentang cara Menginterpretasi Koefisien Korelasi Pearson Product Moment dalam kaitannya dengan konsultasi dengan r-table, namun untuk membuatnya lebih jelas perlu di ulas lagi supaya lebih jelas. 

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa menurut teori, setiap variable/ parameter yang anda estimasi/ taksir, maka anda kehilangan 1 derajat kebebasan. Jadi, derajat kebebasan adalah jumlah yang benar-benar dapat kita ambil dengan bebas. Misalnya anda punya 10 data sample, maka yang bisa anda ambil/ tentukan secara bebas hanya sembilan.
 
Untuk memahami hal tersebut perhatikan penjelasan berikut: Misalnya ada sebuah populasi dengan rata-rata (mean) sebesar 10. Selanjutnya kita diijinkan untuk mengambil sampel sebanyak 10 orang dari populasi tersebut. Pertanyaan adalah berapa banyak orang yang dapat kita ambil dengan bebas? Misalnya kita ambil orang pertama secara bebas, ia memiliki skor 14. Orang kedua masih dengan bebas, ia memiliki skor 8. Kemudian berturut-turut orang ketiga sampai orang ke sembilan diambil secara bebas dengan skor: 15, 6, 11, 14, 8, 6, dan 5. Bagaimana dengan orang kesepuluh? Apakah diambil secara bebas? Tentu jawabannya adalah tidak. Orang kesepuluh tidak dapat diambil secara bebas lagi. Jika sudah ada 9 angka, angka ke sepuluh tidak lagi dapat ditentukan dengan bebas agar mendapat estimasi yang sama (yaitu mean = 10). Misalnya jumlah skor-skor dari sembilan orang tadi adalah 87. Agar estimasi yang kita dapatkan sama, yaitu mean = 10, orang kesepuluh harus ditentukan sebesar 13. Dengan demikian dapat dikatakan kita kehilangan satu derajat kebebasan. Nah derajat bebas inilah yang kemudian digunakan untuk melihat nilai tabel tertentu, misalnya tabel t.  (Contoh diambil dari aditifa28.blogspot.co.id)
 

Oleh karena itu, degree of freedom atau derajat kebebasan selalu ditentukan dengan formula df=N-k. N adalah jumlah total pengamatan (data sample), k adalah jumlah parameter yang diestimasi (variabel). Misalnya, jumlah sampel 10, dan variabel 2, maka df=10-2 = 8.

Untuk apa menghitung Degree of Freedom atau Derajat Kebebasan?

Menghitung derajat kebebasan fungsinya supaya Anda dapat berkonsultasi dengan angka r-table  maupun t-table. Anda hanya akan dapat berkonsultasi apabila sudah menemukan angka df/db ini terlebih dahulu.

Nah, apabila anda sudah mengetahui nilai df, dan anda juga sudah menetukan taraf signifikansi, maka anda tinggal melihat berapa nilai/ harga r pada tabel di atas. Misalnya, df=8 dengan taraf signifikansi 5%, berarti harganya adalah 0,632. (mengenai taraf signifikasi lihat di sini)
Akhinya anda bisa mengiterpretasi koefesien hitungan korelasi Anda dengan standar aturan umum yaitu: Apabila r-hitung > 0,632 (taraf 5%) maka tes anda valid (korelasi positif yg signifikan/ H0 ditolak), jika r-hitung<0,632 maka tes anda invalid (tidak terdapat korelasi positif yg signifikan/ H0 diterima). Begitu juga dengan interpretasi reliabilitas sebuah tes apabila penentuannya dengan berkonsultasi dengan r table juga.
 

Ini adalah contoh r-table yang terdiri dari angka df dan taraf signifikasi 5% dan 1%:




Share:

Saturday, June 25, 2016

Menginterpretasi Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Catatan si Boy - Pengitungan korelasi digunakan untuk menemukan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (data/ estimasi). Hasil penghitungan ini berupa koefisien yang nantinya akan diterjemahkan maknanya. Untuk melihat tingkat/ level korelasi dari hasil penggitungan, dapat mengacu kepada Djiwandono (2008:168) sepeti berikut ini:

Koefesien        Tingkat Korelasi
0,80 - 1,00        Tinggi
0,60 - 0,79        Lumayan Tinggi
0,40 - 0,59        Sedang
0,20 - 0,39        Rendah
0,00 - 0,19        Dapat diabaikan

Atau bisa juga mengacu kepada Arikunto (2009:74):

Koefesien                     Tingkat Korelasi
Antara 0,800 - 1,00        Sangat Tinggi
Antara 0,600 - 0,800      Tinggi
Antara 0,400 - 0,600      Cukup
Antara 0,200 - 0,400      Rendah
Antara 0,00 - 0,200        Sangat Rendah

Atau bisa juga menggunakan mengacu kepada para pakar lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri yang dianggap cocok untuk penelitian anda. Antara pakar yang satu dengan yang lainnya dapat berbeda-beda dalam menginterpretasi namun makna pada umumnya hampir sama saja. 

Selain menggunakan interpretasi dengan menggunakan tingkat atau level korelasi seperti di atas, untuk hal yang lebih spesifik misalnya penentuan validitas atau reliabilitas sebuah tes (karakteristik tes yang baik) juga dapat berkonsultasi dengan r-table. 

Konsultasi dengan r-table ini akan memutuskan/ mengeksekusi apakaha tes valid/ invalid atau reliable/ unreliable. r-table ini dapat anda lihat pada Sudijono (2011:479) yang mengacu kepada Henry E. Garrett. Atau Anda juga dapat mencari di internet. Ada banyak sekali yang menampilkan daftar r-table ini, asal dari sumber yang jelas dan terpercaya.

Bagaimana Cara Berkonsultasi dengan r-table?


Sebelumnya saya perlihatkan contoh tabel dari r-table:



Untuk berkonsultasi dengan r-table, ada 2 hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Menentukan Taraf signifikansi,
2. Menentukan df/db. (degree of freedom/ derajad kebebasan)


Makna Taraf Signifikansi 5% dan 1%:


Taraf signifikansai adalah tingkat keterpercayaan dari hasil penelitian anda. Semakin kecil nilai taraf signifikansi yang anda ambil, semakin tinggi tingkat keterpercayaan hasil penelitian anda dan sebaliknya semakin besar taraf signifikansi yang anda ambil makan semakin kecil tingkat kepercayaan hasil penelitian anda. Taraf signifikansi boleh anda pilih 5% (0,05) atau 1% (0,01)

Untuk contoh, misalkan Anda mengambil taraf signifikansi 5%, berarti tingkat keterpercayaan hasil penelitian anda adalah 95%. Apabila anda mengambil taraf signifikansi 1%, berarti tingkat keterpecayaan anda hingga 99% (sangat mendekati 100%), namun akan semakin kecil peluang untuk meneruma hasil pengujian. 


Kapan Menggunakan Taraf Signifikansi 5% atau 1%?


Jadi kapan harus menggunakan taraf signifikansi 5% atau 1%? Terserah anda, apabila sanggup memenuhi taraf 1% silakan gunakan, apabila tidak silakan 5%, itupun sudah termasuk BAIK. Bahkan kadangh ada yang menggunakan 10%.

Sebagai catatan:
Penggunaan taraf signifikansi ini ada baiknya mengikuti tingkat kepentingan dari penelitian Anda. Untuk hal-hal yuang sangat penting, misalnya penelitian bidang kesehatan (menyangkut nyawa manusia) hendaknya gunakan taraf signifikansi 1% (kepercayaan 99%). Untuk bidang pendidikan umumnya dapat menggunakan taraf 5% (kepercayaan 95%). Untuk penelitian tertentu yang longgar bahkan bisa menggunakan taraf 10% (kepercayaan 90%).


Degree of Freedom (df) atau Derajat Kebebasan (db/dk):


Menurut teori, setiap variable/ parameter yang anda estimasi/ taksir, maka anda kehilangan 1 derajat kebebasan. Jadi, derajat kebebasan adalah jumlah yang benar-benar dapat kita ambil dengan bebas. Misalnya anda punya 10 data sample, maka yang bisa anda ambil/ tentukan secara bebas hanya sembilan. Oleh karena itu, degree of freedom atau derajat kebebasan selalu ditentukan dengan formula df=N-k. N adalah jumlah total pengamatan (data sample), k adalah jumlah parameter yang diestimasi (variabel). Misalnya, jumlah sampel 10, dan variabel 2, maka df=10-2 = 8.

Nah, apabila anda sudah mengetahui nilai df, dan anda juga sudah menetukan taraf signifikansi, maka anda tinggal melihat berapa nilai/ harga r pada tabel di atas. Misalnya, df=8 dengan taraf signifikansi 5%, berarti harganya adalah 0,632. 

Akhinya anda bisa mengiterpretasi koefesien hitungan korelasi Anda dengan standar aturan umum yaitu: Apabila r-hitung > 0,632 (taraf 5%) maka tes anda valid (korelasi positif yg signifikan/ H0 ditolak), jika r-hitung<0,632 maka tes anda invalid (tidak terdapat korelasi positif yg signifikan/ H0 diterima). Begitu juga dengan interpretasi reliabilitas sebuah tes apabila penentuannya dengan berkonsultasi dengan r-table juga.

Catatan:
Penjelasan lebih tentang Degree of Freedom klik di sini
Jenis Formula korelasi dan penggunaannya telah dijelaskan pada postingan sebelumnya.


Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.
Sumber Bacaan:
1. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT. Indeks
3. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
4. Berbagai Sumber


Share:

Sunday, June 19, 2016

Mengenal Jenis dan Formula Korelasi oleh Pearson

Catatan si Boy - Di kalangan para peneliti, formula korelasi sangat populer untuk mencari tingkat keeratan hubungan antara dua buah variabel atau lebih. Korelasi bisa bernilai positif, bisa bernilai negatif. Rentangan angka koefesien korelasi mulai dari -1 hingga 1. Untuk rentangan korelasi positif, bernilai mulai dari 0 hingga 1. Sedangkan untuk rentangan korelasi negatif mulai dari -1 hingga 0. Semakin tinggi nilai koefesien korelasi berarti semakin erat hungungan antar variabel yang dikorelasikan.
Untuk mencari korelasi atau hubungan antar 2 (dua) buah variabel, pada umumnya para peneliti menggunakan 3 buah korelasi yang dikemukan oleh Pearson. Formula Korelasi tersebut disebut Korelasi product Moment atau sering juga disebut Pearson Product Moment. Ketiga Korelasi tersebut adalah Korelasi Product Moment dengan Simpangan, Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, dan Korelasi Point Biserial.


1. Korelasi Product Moment dengan Simpangan


Korelasi Product Moment dengan Simpangan adalah formula korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dimana penghitungannya dengan mengkorelasikan antara simpangan variabel X dan variabel Y. Simpangan dalam hal ini adalah selisih antar nilai variabel X atau variabel Y terhadap nilai rata-rata masing variabel tersebut.

Fungsi korelasi product moment dengan simpangan adalah untuk mengkorelasikan dua buah variabel yang berupa data kontinyu. Misalnya mengkorelasikan antara skor tes sumatif/ ulangan umum (summative test) dengan skor tes formatif/ ulangan harian (formative test).

Inilah formulanya:
Keterangan:



2. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar


Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar pada dasarnya sama saja dengan Korelasi Product Moment dengan Simpangan. Bahkan fungsinya keduanya pun sama, yakni mengkorelasikan dua buah variabel yang berupa data kontinyu. Bedanya adalah, jika Korelasi Product Moment dengan Simpangan mengkorelasikan antara simpangan variabel X dan variabel Y, maka Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar mengkorelasikan langsung pada skor kasar atau tidak perlu mencari simpangan terlebih dahulu.

Apakah hasilnya sama? Iya, hasilnya sama saja. Jadi, terserah Anda ingin menggunakan yang mana yang menurut anda lebih mudah. Saran saya lebih baik menggunakan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar ini, karena lebih mudah dan sederhana.

Inilah formulanya:


3. Korelasi Point Biserial (Point-biserial correlation)


Korelasi Point Biserial adalah penyerderhanaan dari korelasi product moment. Jika korelasi product moment adalah mengkorelasi 2 (dua) buah variabel yang semuanya berupa data kontinyu, maka korelasi point biserial ini digunakan cocok untuk mengkorelasikan 2 (dua) buah variabel yang mana variabel I berupa data diskrit murni atau data nominal atau data dikotomik, dan variabel II berupa data kontinyu. Misalnya, mengkorelasikan antara data dikotomik item tes dengan skor total dari peserta tes.  Dari tersebut, maka Formula Korelasi Point Biserial ini cocok digunakan untuk mengukur validitas item-item sebuah tes.

Inilah formulanya:

Barangkali banyak jenis-jenis korelasi yang lainnya, namun ketiga jenis korelasi inilah yang paling populer dan sering digunakan oleh para peneliti untuk mencari koefesien korelasi dari dua buah variabel.

Untuk menginterpretasi nilai penghitungan (koefisien) yang dihasilkan, silakan baca di sini.

Sebagai referensi, selain jenis korelasi populer oleh Pearson di atas, jenis korelasinya yang dapat digunakan adalah korelasi Spearman-Brown, Korelasi Flanagan, dan Korelasi Rulon. Semuanya disertai teknik dan fungsinya masng-masing.

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
3. Berbagai Sumber

Share:

Thursday, June 16, 2016

Jenis-Jenis Data Variabel Diskrit dan Variable Kontinyu

Jenis-Jenis Data Variabel Diskrit dan Variable Kontinyu
Catatan si Boy - Dalam penelitian untuk skripsi, mahasiswa sering kali kebingungan tentang jenis-jenis data yang digunakan. Padahal untuk mengetahui formula apa yang akan digunakan sangat berkaitan erat dengan jenis data yang dimiliki. Untuk itu mahasiswa atau si peneliti harus dapat menentukan jenis data apa yang dimiliki.

Sebelum mengulas singkat tentang data, terlebih dahulu akan kami kenalkan jenis variabel yang sering digunakan ditinjau dari jenis-jenis data. Apa saja variabel tersebut? Yakni Variable Diskrit dan Variabel Kontinyu. Kedua variabel ini termasuk dalam data kuantitatif.

1. Variabel Diskrit (Discreet Variable)

Variabel Diskrit adalah variabel yang berupa data pengkategorian atau membedakan atau mengelompokkan jenis tertentu. Data jenis ini disebut Data Nominal atau Data Dikotomik. Misalnya: Data dikotomik 1 untuk kategori benar dan 0 untuk kategori salah. Data dikotomi ini sering kali dipakai mahasiswa untuk mengkatogorikan jawaban benar dan salah dari tes-tes jenis objektif semisal pilihan ganda (Multiple Choice Question (MCQ)). Contoh lainnya adalah simbol 1 untuk pria dan 2 untuk wanita.  Angka 1 0, atau 1 2 hanya merupakan label untuk penanda kategori. Jadi bukan berarti bahwa angka 2 lebih tinggi nilainya dari 1 atau 0. Data tersebut bersifat tetap (setara) dan tentu tidak dapat digunakan dalam operasi hitung.

Selain itu, data yang termasuk dalam Variabel Diskrit (Data Diskrit) adalah data bilangan bulat . Bilangan bulat adalah bilang yang tidak dalam bentuk pecahan/ desimal. Misalnya jumlah penjualan mobil tahun 2016 adalah 300 buah. Data tersebut selalu bulat. Jadi tidak ada 2,5 buah mobil. Contoh lainnya adalah jumlah manusia. Anda tidak akan menemukan pernyataan "jumlah penduduk di Jalan G. Obos XVI adalah 101,6 orang".

2. Variabel Kontinyu (Continuous Variable)

Berbeda dengan variabel diskrit yang mana data hanya berfungsi sebagai label, maka variabel kontinyu merupakan data yang dapat digunakan untuk operasi hitung. Data kontinyu adalah data yang diperoleh dari hasil penghitungan atau pengukuran, sehingga data tidak hanya berupa bilangan bulat, tetapi juga bisa dalam bentuk desimal, misalnya 2,5. 

Data kontinyu juga bisa dalam bentuk bilangan bulat, namun kelompok data tersebut memungkinkan  variasinya ke dalam bentuk pecahan. Contoh dari data untuk variabel ini adalah jumlah benar atau salah dalam suatu tes, skor nilai, ranking, tinggi badan, berat badan, panjang, jarak dll. Data tersebut dapat berubah-ubah atau bervariasi.

Berikut ini jenis-jenis data dalam Variabel Kontinyu:


a. Data Ordinal
Data ordinal merupakan data peringkat. Misalnya juara 1, juara 2 dan juara 3. Angka tersebut mempunyai makna, lebih dari sekedar label seperti pada data nominal di atas. Juara 1 tentu lebih pintar dari juara 2 dan seterusnya.

b. Data Interval
Data interval merupakan data jenis rentangan yang sudah dapat digunakan dalam operasi hitung. Selain itu, data interval mempunyai adanya jarak yang jelas di antara masing-masing data.

Misalnya: Jika MK I bernilai 1 sks diberikan waktu 50 menit,  MK II bernilai 2 sks diberikan waktu 100 menit, dan MK III bernilai 3 sks diberikan waktu 150 menit. Disederhanakan menjadi 50 - 100 - 150. Maka terlihat bahwa masing-masing data mempunyai rentangan sebesar 50.

c. Data Rasio
Data rasio merupakan data pengukuran yang paling kompleks dan tentu dapat digunakan dalam opreasi hitung. Angka dalam data rasio merupakan data yang seungguhnya, bukan hanya sebagai simbol. Apabila ada angka 0 berarti memang angka 0 yang sebenarnya atau mutlak. Contoh dari data ini adalah data hasil pengukuran/ penghitungan massa, panjang dan waktu.

Misalnya: Data berat bayi, bayi A mempunyai berat 3, B mempunyai berat 2, dan C mempunyai berat 1. Jika dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C, berat badan bayi B dua kali lipat dari C.

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Dari berbagai sumber.
Share:

Wednesday, June 8, 2016

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik
Catatan si Boy - Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik. Sudiyono (2011) dan Arikunto (2009) menyatakan bahwa Karakteristik tes yang baik mencakup validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.

  1. Validitas mengacu kepada bahwa tes benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Misalkan: andaikan tes ditujukan untuk mengukur kemampuan berbicara, maka tesnya harus dalam bentuk tes lisan, bukan menulis. Secara garis besar ada 2 jenis validitas, yakni validitas logis dan validitas empiris. Kedua jenis validitas ini akan dibahas lebih lanjut.
  2. Reliabilitas mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun tes tersebut diberikan beberapa kali kepada siswa yang sama, hasilnya akan tetap/ konsisten. Konsisten tidak harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes turun maka hasil semua peserta tes akan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi konsisten ini diibaratkan orang yang berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak akan berubah-ubah, sehingga bisa dipercaya. Begitupula dengan konsisten dalam hal tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur.
  3. Objectivitas mengacu kepada ketetapan/ konsistensi pada sistem penyekoran. Objectivitas menunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes benar-benar menunjukkan kemampuan peserta tes dengan apa adanya.
  4. Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan, mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sipafatnya sederhana dan lengkap.
  5. Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak memerlukan biaya yang mahal, waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

Dari 5 (lima) ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik di atas, setidaknya ada 2 (dua) karakteristik yang harus menjadi perhatian, sehingga seringkali dijadikan dasar dalam menentukan keterpercayaan suatu instrumen penelitian khususnya untuk data kuantitatif, yakni validitas dan reliabilitas. 

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2. Azwar, Saifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT. Indeks.
4. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
5. Berbagai Sumber
Share:

Sunday, May 22, 2016

7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal

Catatan si Boy - Sekarang ini kita sudah masuk era digital. Semua serba digital.Tidak terkecuali untuk buku-buku. Kita tidak perlu repot-repot lagi membawa buku kemana-mana. Kita cuma butuh sebuah smartphone untuk membawa ribuah bahkan jutaan buku. Buku-buku digital ini disebut e-book. E-book yang beredar ada yang berbayar ada pula yang gratis.

Di luar sana, banyak kok orang baik yang menyediakan berbagai wadah untuk berbagi buku dan pengetahuan secara gratis. nah, di bawah ini kami sajikan 7 buah situs penyedia buku gratis dan legal.

7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal


Inilah 7 Situsweb yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal:


1. Project Gutenberg

Ini proyek besar yang digagas oleh Michael Hart. Ia mulai mengumpulkan buku-buku sejak 1971. Hingga kini, project ini sudah mengoleksi 49.000 judul buku yang bisa diunduh dan diakses secara legal. Jika digabungkan dengan seluruh situs-situs afiliasinya, maka jumlah judul buku lebih dari 100.000. Format yang ditawarkan adalah epub dan kindle.

Topik buku merentang dari berbagai subjek dari sastra, fabel, sejarah, sampai sains. Sebagian besar buku yang diunggah di sini adalah buku-buku yang hak reproduksinya sudah masuk ke dalam public domain. Jika kamu mencari buku-buku novel klasik, di sinilah tempatnya. Klik http://www.gutenberg.org/.

2. Open Library

Jika Project Gutenberg dieksekusi oleh para aktivisnya, Open Library ini adalah project raksasa yang melibatkan seluruh penggunanya. Sesuai namanya, ini adalah perpustakaan terbuka di mana kita bisa menempatkan buku kita di perpustakaan ini dan siapa pun bisa mengaksesnya dengan terbuka.

Layaknya perpustakaan, ada banyak e-book gratis yang hanya bisa dibaca secara online. Tetapi banyak pula yang bisa kita unduh dengan gratis untuk kita baca sewaktu-waktu tanpa koneksi internet. Klik https://openlibrary.org/.

3. OAPEN Library

Yang unik dari situs ini adalah, OAPEN Library fokus pada buku-buku akademik dalam ranah sosial humaniora. Lebih dari sekadar perpustakaan, OAPEN adalah perpustakaan plus plus. Di sini ada mekanisme peer review di mana hanya buku-buku yang sudah lolos uji baca para akademisi terpilihlah yang ditampilkan di situs ini. Jadi jangan khawatir dengan kualitas puluhan ribu buku yang ada di sini. Klik http://www.oapen.org/home.

4. Aceh Books

Sesuai namanya, situs ini didedikasikan untuk mendigitalisasikan ribuan buku tentang Aceh. Pasca tsunami 2004, ratusan ribu buku yang ada di berbagai perpustakaan di Aceh rusak dan bahkan musnah. Menghadapi hal ini, KITLV di Leiden berinisiatif mendigitalkan buku-buku penting dalam topik Aceh. Sejauh ini tercatat 1.200 judul buku yang sudah tersedia.

Mayoritas buku dalam bahasa Indonesia, Inggris, Aceh, Belanda, dan beberapa bahasa Eropa. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh penerbit di Indonesia atau Eropa. Rentang buku yang tersedia di sini berasal dari abad ke-17 hingga sekarang. Buku-buku penting seperti nasihat-nasihat Snouck Hurgronje lengkap tersedia di sini. Klik http://www.acehbooks.org/

5. Literature.org

Jika kamu suka dengan sastra dunia, situs ini layak untuk kamu akses. Ribuan buku dari sastrawan ternama dunia bebas diakses di sini. Nama-nama sastrawan yang nongkrong di sini mulai dari Dumas, Allan Poe, Mark Twain, hingga Leo Tolstoy. Berbeda dengan situs yang lain, kamu tidak bisa mengunduh dalam format pdf, epub, atau kindle. Tapi tak perlu khawatir, situs ini gampang diakses lantaran hanya menyajikan teks tanpa gambar sehingga tidak menghabiskan kuota akses internet. Klik http://literature.org/

6. Feedbooks

Situs ini menyediakan ribuan buku baik fiksi ataupun nonfiksi dari berbagai genre dan disiplin keilmuan, mulai dari reliji hingga sejarah. Semuanya bisa diunduh gratis dan bisa dibaca tanpa koneksi internet. Mayoritas buku sudah masuk dalam ranah public domain. Klik http://www.feedbooks.com/publicdomain.

7. Internet Archive

Nah! Ini yang paling fenomenal. Internet Archive menyediakan lebih dari 8 juta arsip dokumen yang bebas diakses dan diunduh dalam berbagai bentuk. Seluruh koleksi dikumpulkan dari berbagai lembaga yang berafiliasi dan relawan yang mendigitalkan buku. Semuanya bisa diakses secara gratis. Jumlah ini terus bertambah setiap harinya. Tak hanya buku, Internet Archive berambisi mendokumentasikan dan mengarsipkan seluruh artefak kebudayaan manusia. Kebayang kan betapa besarnya? Langsung saja klik https://archive.org/details/texts.

Nah itu itu informasi 7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal yang dapat Anda kunjungi. Semoga dengan mengoleksi ebook-ebook gratis tersebut Anda menjadi lebih rajin dalam membaca karena Anda dapat membaca di manapun Anda suka asal bawa smartphone.
 
Semoga bermanfaat! Jangan lupa SHARE supaya teman-teman Anda tau...
Share:

Wednesday, February 3, 2016

Beasiswa LPDP 2016 Magister (S2) dan Doktor (S3)


Dibuka pendaftaran Beasiswa LPDP 2016. Apa itu beasiswa LPDP? Inilah informasi persyaratan, jadwal pendaftaran dan seleksi, daftar Perguruan Tinggi Tujuan, dan panduan pendaftaran.

Overview

Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Magister dan Doktoral adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri.

Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mempunyai visi masa depan bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa depan. Komitmen LPDP tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pendanaan dalam bentuk beasiswa kepada masyarakat untuk studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi unggulan baik di dalam maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP.

Sasaran pelamar BPI Program Magister dan Doktoral adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang mempunyai kemampuan akademik yang unggul dan jiwa kepemimpinan yang kuat serta berkeinginan untuk melaksanakan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral pada perguruan tinggi tujuan LPDP baik pada bidang ilmu yang sama maupun berbeda dengan bidang ilmu pada jenjang pendidikan sebelumnya.

Sasaran Bidang Ilmu BPI Program Magister dan Doktoral, sesuai prioritasnya, adalah sebagai berikut:

1. Bidang Teknik,
2. Bidang Sains,
3. Bidang Pertanian,
4. Bidang Kelautan dan Perikanan,
5. Bidang Kedokteran dan Kesehatan,
6. Bidang Akuntansi dan Keuangan,
7. Bidang Hukum,
8. Bidang Agama,
9. Bidang Pendidikan,
10. Bidang Sosial,
11. Bidang Ekonomi,
12. Bidang Budaya, Seni dan Bahasa,
13. Bidang lainnya.

Selain itu BPI Program Magister dan Doktoral juga memiliki tema prioritas sebagai berikut:
1. Kemaritiman,
2. Perikanan,
3. Pertanian,
4. Ketahanan Energi,
5. Ketahanan Pangan,
6. Industri Kreatif,
7. Manajemen Pendidikan,
8. Teknologi Transportasi,
9. Teknologi Pertahanan dan Keamanan
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi,
11. Teknologi Kedokteran dan Kesehatan,
12. Keperawatan
13. Lingkungan Hidup,
14. Keagamaan,
15. Ketrampilan (Vokasional),
16. Ekonomi/Keuangan Syariah,
17. Budaya/Bahasa, dan
18. Hukum Bisnis Internasional.


Visi dari LPDP adalah Menyiapkan Pemimpin Masa Depan Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, LPDP memberikan beasiswa pendidikan kepada para pelajar untuk melanjutkan studi dari Program Sarjana (S1) ke Program Magister (S2) dan dari Program Magister (S2) ke Program Doktor (S3), baik ke perguruan tinggi unggulan di dalam negeri ataupun perguruan tinggi unggulan di luar negeri.

LPDP merupakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Beberapa Program Beasiswa Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yaitu :
  1. Beasiswa Magister dan Doktor
  2. Beasiswa Tesis dan Disertasi
  3. Beasiswa Afirmasi
  4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis
  5. Presidential Scholarship
Salah satu keunggulan dari beasiswa LPDP adalah bahwa pendaftarannya dibuka sepanjang tahun yang terbagi kedalam beberapa periode. Jadi tidak perlu khawatir mengenai jadwal pendaftaran. Apabila anda terlambat mendaftar pada periode pertama, maka masih ada periode kedua, ketiga dan seterusnya sepanjang tahun. Kapan pun anda akan mendaftar, anda bisa melihat jadwal periode yang sedang dibuka.
Untuk bisa mendaftar dan mendapatkan beasiswa LPDP ini, anda harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persyaratan yang harus dipenuhi terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus serta formulir dan dokumen pendukung lainnya. Berikut ini admin akan menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar.

Persyaratan Umum Pendaftaran Beasiswa LPDP
  1. Warga negara Indonesia yang ditunjukkan dengan identitas kependudukan yang sah. 
  2. Lulusan program studi :
    • Perguruan Tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
    • Perguruan Tinggi kedinasan yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
    • Perguruan Tinggi diluar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  3. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan dengan pengalaman memimpin sebuah organisasi atau lembaga yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan.
  4. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan.
  5. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum.
  6. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat dalam tindak pelanggaran kode etik akademik.
  7. Menandatangani Surat Pernyataan mengabdi pada kepentingan bangsa Indonesia.
  8. Menandatangani Surat Pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain.
  9. Mendapatkan Surat Tugas Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja.
  10. Memiliki Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja.
  11. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang direkomendasikan oleh LPDP.
  12. Mengupload Essay (500 - 700 kata) dengan tema :
    • Peranku bagi Indonesia
    • Sukses terbesar dalam hidupku.
  13. Rencana Studi untuk program Magister. 
Semua dokumen dapat dilihat pada dokumen petunjuk beasiswa di laman http://www.beasiswalpdp.org/
Setelah memenuhi persyaratan umum beasiswa LPDP di atas yang cukup banyak, anda juga diharuskan memenuhi persyaratan khusus beasiswa LPDP. Berikut admin jelaskan persyaratan khusus beasiswa LPDP beserta penjelasan dari 5 jenis beasiswa LPDP.
1. Pendaftaran Beasiswa Magister dan Doktor
Beasiswa Beasiswa Magister dan Doktor merupakan beasiswa digunakan untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri.

Persyaratan Khusus Pendaftaran

Selain harus memenuhi persyaratan umum, peserta juga harus memenuhi persyaratan khusus.

Untuk pelamar beasiswa program Magister :
  1. Usia maksimum pelamar adalah 35 (tiga puluh lima) tahun,
  2. Telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan dan tidak berlaku bagi mereka yang telah menyelesaikan program magister baik dalam maupun luar negeri.
  3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi tujuan yang ada dalam daftar LPDP.
  4. Jika tidak memiliki LoA Unconditional seperti keterangan pada nomor 3 di atas, pendaftar wajib memiiki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4 dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:
    • Untuk studi program Magister di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
    • Untuk studi program Magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
    • Kedua butir di atas dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
    • Untuk studi program Magister di luar negeri pada Perguruan Tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non-bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku.
  5. Sanggup menyelesaikan studi program magister paling lama 2 (dua) tahun,
  6. Memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),
  7. Menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.
Untuk pelamar beasiswa program Doktoral
  1. Usia maksimum pelama adalah 40 (empat puluh) tahun
  2. Telah menyelesaikan studi pada program magister/magister terapan
  3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi yang ada dalam list LPDP.
  4. Khusus untuk butir 3 di atas jika tidak memiliki Letter of Acceptance (LoA) Unconditional, pendaftar wajib memiiki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,25 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbikan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:
    • Untuk studi program Doktoral di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
    • Untuk studi program Doktoral di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
    • Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Duplikat ijasah
digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
  • Untuk studi program Doktoral di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non-bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku.
  • Sanggup menyelesaikan studi doktoral paling lama 4 (empat) tahun
  • Memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada)
  • Menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktoral
  • 2. Pendaftaran Beasiswa Tesis dan Disertasi
    Beasiswa Tesis dan Disertasi ditujukan bagi para mahasiswa Magister atau Doktoral yang memiliki keterbatasan dana untuk menyelesaikan tesis/disertasinya, baik yang sedang belajar di dalam negeri maupun luar negeri.

    Persyaratan Pendaftaran
    1. Warga Negara Indonesia
    2. Batas Usia maksimum pelamar pada saat penutupan pendaftaran adalah:
      • 40 tahun untuk pelamar program Beasiswa Tesis,
      • 45 tahun untuk pelamar program Beasiswa Disertasi.
    3. Lulusan program studi :
      • Perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi minimal C atau lulusan Perguruan Tinggi Kedinasan yang diakui oleh Pemerintah Indonesia 
      • Perguruan tinggi di luar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
    4. Mahasiswa sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang dinyatakan dalam bentuk transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum adalah:
      • 3,25 pada skala 4, bagi yang sedang studi Magister.
      • 3,50 pada skala 4, bagi yang sedang studi Doktoral. 
    5. Dinyatakan telah lulus ujian/seminar proposal oleh pimpinan program pascasarjana atau keterangan lain yang sejenis.
    6. Mendapat rekomendasi dari unsur pimpinan Pascasarjana atau Fakultas;
    7. Judul penelitian dan bidang kajian yang bersifat strategis sesuai dengan visi dan misi LPDP dan bidang keilmuan yang menjadi fokus LPDP yaitu
    8. Bidang Teknik, Bidang Sains, Bidang Kelautan dan Perikanan, Bidang pertanian, Bidang pendidikan, Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Bidang Akuntansi dan Keuangan, Bidang Ekonomi, Bidang Hukum, Bidang Agama, Bidang Sosial, Bidang Budaya, Seni dan Bahasa.
    9. Selain itu BPI Program Tesis dan Disertasi juga memiliki tema prioritas sebagai berikut : Kemaritiman, Perikanan, Pertanian, Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Industri Kreatif, Manajemen Pendidikan, Teknologi Transportasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Kedokteran dan Kesehatan, Keperawatan, Lingkungan Hidup, Keagamaan, Ketrampilan (Vokasional), Ekonomi/Keuangan Syariah, Budaya/Bahasa, dan Hukum Bisnis Internasional.
    10. Tidak telah, sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi atau beasiswa pendidikan yang terdapat komponen bantuan riset dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri
    3. Pendaftaran Beasiswa Afirmasi
    Beasiswa Afirmasi diberikan untuk putra-putri terbaik Indonesia dari kelompok masyarakat dengan kemampuan eknomi rendah untuk dapat mengikuti studi pada Program Magister atau Doktoral dalam beberapa bidang keilmuan, baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.

    Persyaratan Khusus Pendaftaran


    Persyaratan khusus diperuntukkan bagi:
    • Beasiswa Afirmasi bagi kelompok masyarakat dari daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal
    • Beasiswa Afirmasi bagi alumni penerima Bidikmisi/kelompok masyarakat berprestasi dari keluarga miskin yang memiliki IPK Minimal 3,50
    • Beasiswa Afirmasi Olimpiade Sains, Teknologi, Olah Raga, dan Seni/ Budaya
    Informasi persyaratan khusus selengkapnya dapat dilihat di website LPDP.
    4. Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis
    Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis diberikan untuk pembiayaan studi lanjut pada program spesialis kedokteran di Perguruan Tinggi di dalam negeri.
    Persyaratan Khusus Pendaftaran
    1. Usia maksimum pelamar adalah 35 tahun,
    2. Telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan dan tidak berlaku bagi mereka yang telah menyelesaikan program magister baik dalam maupun luar negeri,
    3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi tujuan yang ada dalam daftar LPDP.
    4. Jika tidak memiliki LoA Unconditional (point c), Pendaftar wajib memiiki rata-rata IPK 3,0 pada skala 4 untuk gabungan IPK sarjana dan Profesi dokter dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku:
      • Skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
      • Butir skor tersebut dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
    5. Menulis rencana studi dan proposal bidang dokter spesialis yang akan diambil.
    6. Sanggup menyelesaikan studi program pendidikan dokter spesialis sesuai masa studi yang telah ditetapkan oleh kolegium masing-masing bidang spesialis.
    7. Bersedia mengabdi di daerah 3T atau daerah dengan karakteristik tertentu lainnya dalam waktu tertentu
    5. Pendaftaran Presidential Scholarship
    Beasiswa ini diberikan dengan bertujuan menyiapkan generasi terbaik Indonesia yang memiliki jiwa sebagai pemimpin maupun ilmuwan di berbagai bidang dalam rangka menyiapkan Indonesia sebagai negara yang maju pada 100 tahun kemerdekaan RI pada tahun 2045.
    Presidential Scholarship dikelola oleh LPDP yang bekerjasama dengan pihak Kepresidenan RI untuk menempuh studi pada perguruan tinggi terbaik di dunia.

    Persyaratan Pendaftaran Presidential Scholarship
    • Seluruh Warga Negara Indonesia
    • Riwayat kepemimpinan di bidang masing-masing
    • Membuat esai: (a)“Peranku Bagi Indonesia”, (b)“Sukses Terbesar Dalam Hidupku”, (c) Perencanaan karier, (d) Pengabdian pascastudi;
    • Telah mendapatkan rekomendasi dari tokoh atau pakar di bidangnya/pimpinan di unit kerjanya
    • Usia maksimal 40 tahun (S2) & 45 tahun (S3)
    • Mempunyai LoA dari kampus yang direferensikan LPDP atau memiliki kecakapan akademis dan bahasa asing yang baik (ditunjukkan oleh IPK dan TOEFL/IELTS).
    Itulah 5 jenis beasiswa LPDP yang akan diberikan kepada anda yang memenuhi ketentuan masing-masing beasiswa tersebut.
    Setelah anda memenuhi semua persyaratan beasiswa LPDP, kemudian anda bisa melakukan pendaftaran dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Admin akan memberikan panduan kepada anda dalam melakukan pendaftaran online beasiswa LPDP. Berikut ini penjelasannya.

    Tata Cara Pendaftaran Online Beasiswa LPDP

    Pendaftaran dilakukan secara online melalui www.lpdp.depkeu.go.id dengan mengunggah semua dokumen pendukung dan mengisi formulir sesuai format yang diberikan. (Semua dokumen dapat dilihat pada dokumen petunjuk beasiswa). Seluruh dokumen pendukung harus dokumen asli (bukan foto kopian) dan cetak formulir harus dibawa pada tahap seleksi wawancara. Dokumen pendukung yang dimaksud dijelaskan berikut ini.

    Formulir dan Dokumen Pendukung Beasiswa LPDP
    1. Cetak Formulir Pendaftaran Online.
    2. Ijazah dan Transkrip Asli.
    3. Sertifikat TOEFL/IELTS/TOAFL dan yang setara.
    4. Sertifikat Prestasi.
    5. Surat Pernyataan Tidak Pernah Terlibat Tindakan Melanggar Hukum.
    6. Surat Pernyataan Tidak Pernah Terlibat Tindakan Melanggar Kode Etik Akademik.
    7. Surat Pernyataan mengabdi Kepada Kepentingan Bangsa Indonesia.
    8. Surat Pernyataan Tidak Menerima Beasiswa dari Sumber lain.
    9. Surat Ijin Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja.
    10. Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja.
    11. Essay
    Setelah anda melakukan pendaftaran dan mengupload sejumlah dokumen pendukung di atas. Selanjutnya anda menunggu proses penetapan kelulusan administrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Apabila anda lulus administrasi, maka dilanjutkan dengan tes wawancara. Setelah itu anda tinggal menunggu pengumuman kelulusan.

    Daftar Nama-nama Perguruan Tinggi Tujuan Beasiswa LPDP 2016/2017

    Berikut ini akan diberikan daftar nama-nama Perguruan tinggi tujuan Beasiswa LPDP, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Daftar Nama-nama Perguruan Tinggi Dalam Negeri 
    Selain nama-nama Perguruan Tinggi Dalam Negeri di atas, masih banyak lagi Perguruan Tinggi diluar Negeri yang menjadi tujuan Beasiswa LPDP seperti Perguruan Tinggi di Australia, Amerika Serikat, Britania Raya, Belanda, Jerman, Belgia, Kanada, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Hongkong, India, Irlandia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Maroko, Mesir, New Zeland, Norwegia, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Thailand, dan Turki..

    Alamat serta nomor telepon yang bisa dihubungi berkaitan dengan Beasiswa LPDP adalah Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1, Jakarta 10710, Telepon (021) 3808392, Fax (021) 384 6474, Situs resmi : www.lpdp.depkeu.go.id

    Demikianlah Informasi yang bisa admin sampaikan mengenai informasi Pendaftaran Online Beasiswa LPDP 2016/2017. Semoga artikel ini bisa memberi pencerahan untuk anda yang membaca.

    Silahkan Download panduan, jadwal pendaftaran dan seleksi, daftar perguruan tinggi, dan Pendaftaran Online beasiswa LPDP di bawah ini:
    Unduh Panduan Pendaftaran Beasiswa
    Unduh Jadwal Pendaftaran dan Seleksi
    Unduh Daftar Perguruan Tinggi Tujuan
    Pertanyaan Umum (FAQ)
    Pendaftaran Online



    Share:

    Saturday, January 23, 2016

    Cara Penulisan Gelar Akademik yang Baik dan Benar (EYD)

    Kendati hanya persoalan kecil, tetapi kebanyakan orang tidak memahami penulisan gelar yang benar. Penulisan gelar sejatinya tidaklah sesulit yang dibayangkan, tetapi juga tidak segampang yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang.

    Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar termasuk kategori pemahaman tentang singkatan. Singkatan adalah kependekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Selain itu, dalam buku pedoman umum ejaan yang disempurnakan (EYD), penulisan gelar juga secaraintens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Namun demikian, masyarakat masih saja banyak yang belum memahami dengan baik teknik penulisan gelar yang benar.
    Sekarang, marilah kita analisis tentang penulisan gelar ini, agar kita tidak lagi menemui kesulitan di kemudian hari.
    Jika dianalisis kata per kata, penulisan gelar dapat dinalar melalui teori singkatan. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana pendidikan, yang ditulis benar, Sarjana Pendidikan (S.Pd.), dan ditulis di belakang nama penyandang gelar. Huruf  “S“ pada kata sarjana, ditulis dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik, merupakan satu kata. Kemudian, huruf  “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata “pendidikan”. Demikian pula singkatan-singkatan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, juga akan mengalami proses kebahasaan yang sama.
    Lain halnya dengan singkatan pada gelar yang tanpa menyertakan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana hukum, sarjana ekonomi, dan sarjana pertanian. Jika disingkat, ketiga contoh gelar tersebut hanya terdiri dari huruf awal, dan tanpa menyertakan huruf peluncur yang merupakan bagian dari rangkaian kata, sehingga penulisannya pun terdiri atas huruf per huruf serta masing-masing ditandai dengan tanda baca titik. Dengan demikian, penulisan gelar sarjana hukum, ditulis di belakang nama penyandang gelar dengan singkatan: S.H., sarjana ekonomi ditulis S.E., dan sarjana  pertanian ditulis S.P.. Penulisan-penulisan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, dan yang hanya terdiri dari dua huruf atau lebih tanpa disertai dengan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian kata, harus mengikuti pola penulisan tersebut.
    Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.
    Gelar Sarjana
    S.Ag. (Sarjana Agama)
    S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
    S.Si.  (Sarjana Sains)
    S.Psi. (Sarjana Psikologi)
    S.Hum. (Sarjana Humaniora)
    S.Kom. (Sarjana Komputer)
    S.Sn. (Sarjana Seni)
    S.Pt. (Sarjana Peternakan)
    S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
    S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
    S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
    S.Sos. (Sarjana Sosial)
    S.Kar. (Sarjana Karawitan)
    S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
    S.T. (Sarjana Teknik)
    S.P. (Sarjana Pertanian)
    S.S. (Sarjana Sastra)
    S.H. (Sarjana Hukum)
    S.E. (Sarjana Ekonomi)
    S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)             
    S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
    S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
    S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
    S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
    S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
    S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.

    Gelar Magister
    M.Ag. (Magister Agama)
    M.Pd. (Magister Pendidikan)
    M.Si. (Magister Sains)
    M.Psi. (Magister Psikologi)
    M.Hum. (Magister Humaniora)
    M.Kom. (Magister Komputer)
    M.Sn. (Magister Seni)
    M.T. (Magister Teknik)
    M.H. (Magister Hukum)
    M.M. (Magister Manajemen)
    M.Kes. (Magister Kesehatan)
    M.P. (Magister Pertanian)
    M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
    M.E. (Magister Ekonomi)
    M.H.I. (Magister Hukum Islam)
    M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
    M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
    M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
    S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)

    Gelar Sarjana Muda Luar Negeri
    B.A. (Bechelor of Arts)
    B.Sc. (Bechelor of Science)
    B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
    B.E. (Bechelor of Education)
    B.D. (Bechleor of Divinity)
    B.Litt. (Bechelor of Literature)
    B.M. (Bechelor of Medicine)
    B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.

    Gelar Master Luar Negeri
    M.A. (Master of Arts)
    M.Sc. (Master of Science)
    M.Ed. (Master of Education)
    M.Litt. (Master of Literature)
    M.Lib. (Master of Library)
    M.Arch. (Master of Architecture)
    M.Mus. (Master of Music)
    M.Nurs. (Master of Nursing)
    M.Th. (Master of  Theology)
    M.Eng. (Master of Engineering)
    M.B.A. (Master of Business Administration)
    M.F. (Master of Forestry)
    M.F.A. (Master of Fine Arts)
    M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
    M.S. (Mater of Science)
    M.P.H. (Master of Public Health), dsb.
    Gelar Doktor Dalam Negeri
    Penulisan gelar doktor dalam negeri pun sering tidak dipahami dengan benar oleh kebanyakan orang, padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.
    Penulisan gelar doktor dalam negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf  “D” dan “R” merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf  “D” ditulis dengan huruf besar, dan huruf “R” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik pula.
    Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma dalam negeri sebagai berikut.
    Program diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);
    Program diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);
    Program diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan
    Program diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).
    Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per., ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.
    Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak maksud serta cara penulisannya.
    Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar negeri pun sama. Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophyyang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf “H” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf “H” ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf “D” ditulis dengan huruf besar sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan tanda titik.
    Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:
    Ph.D. (Doctor of Philosophy);                      =>               Sigit Sugito, Ph.D.
    Ed.D. (Doctor of Education);                       =>               Sigit Sugito, Ed.D.
    Sc.D. (Doctor of Science);                          =>               Sigit Sugito, Sc.D.
    Th.D. (Doctor of Theology);                       =>               Sigit Sugito, Th.D.
    Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                  =>               Sigit Sugito, Pharm.D.
    D.P.H. (Doctor of Public Health);                 =>               Sigit Sugito, D.P.H.
    D.L.S. (Doctor of Library Science);               =>               Sigit Sugito, D.L.S.
    D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);           =>               Sigit Sugito, D.M.D.
    J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence). =>               Sigit Sugito, J.S.D., dsb.
    Tambahan lagi, penulisan gelar ganda yang kedua gelar tersebut berada di belakang nama penyandang gelar, juga perlu memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.
    Tenik penulisan gelar ganda yang kedua-duanya berada di belakang nama penyandang gelar, banyak terkait dengan penggunaan tanda baca koma (,). Penulisan yang benar adalah setelah nama (penyandang gelar), dibubuhkan tanda koma (,) kemudian diikuti gelar yang pertama, ditulis dengan teknik penulisan yang benar, lalu dibubuhkan tanda koma untuk penulisan gelar yang kedua, dan seterusnya (jika ada gelar-gelar yang lain). Perhatikan beberapa contoh penulisan gelar ganda di bawah ini:
    Endra Lesmana, S.Ag., S.H.
    Endra Lesmana, S.Pd., S.S.
    Endra Lesmana, S.Hum., S.Pd.I.
    Jika penyandang gelar memiliki gelar lebih dari dua gelar, dan semuanya berada di belakang nama penyandang gelar, teknik penulisannya pun sama. Perhatikan pula beberapa contoh penulisan gelar yang lebih dari dua gelar di belakang nama penyandang gelar.
    Imam Prasodjo, S.S., M.Hum., M.Pd.
    Imam Prasodjo, S.Pd., S.S., M.Ed.
    Imam Prasodjo, S.Ag., M.E.I., Ph.D.
    Penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis dengan huruf besar. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:
    Ditulis Benar                          Ditulis Salah                       Juga Ditulis Salah
    Hadi Mulya, S.Pd.                   HADI MULYA, S.PD.             HADI MULYA, S.Pd.
    Hadi Mulya, S.Ag.                   HADI MULYA, S.AG.            HADI MULYA, S.Ag.
    Hadi Mulya, S.Pt.                    HADI MULYA, S.PT.            HADI MULYA, S.Pt.
    Di dalam aturan kebahasaan, nama orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak hanya salah, tetapi sudah salah kaprah.
    Share: