Merenunglah! Berhentilah sejenak dari apapun
aktivitas yang sedang kamu kerjakan. Lalu pikirkan tentang dirimu,
tentang sifatmu. Apakah kamu sering merasa bahwa kamu adalah orang yang
pintar dan bisa melakukan banyak hal dengan mudah? Apakah kamu pernah
merasa lebih pintar dan serba tahu dibandingkan orang-orang di
sekitarmu? Jika ya, berhentilah sebentar. Pikirkan sesuatu.
Apakah kamu benar-benar orang pintar,
atau sebenarnya kamu tidak sepintar yang kamu bayangkan? Untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan itu, ada baiknya kamu memperhatikan
hal-hal berikut ini. Tentang tanda-tanda orang yang merasa pintar, tapi
sebenarnya tidak terlalu pintar. Em, mungkin dia hanya orang yang sok
pintar.
Tidak suka mendengarkan, lebih banyak bicara dan ingin selalu didengarkan
Ia tidak ingin mendengar, hanya ingin didengar. (michaelgeist.ca)
Orang yang pintar adalah orang yang
banyak pengetahuan. Tapi uniknya, semakin banyak dia tahu, semakin
banyak pula dia merasa tidak tahu. Sehingga dia punya rasa penasaran dan
keingintahuan yang mendorongnya untuk selalu mencari tahu. Dalam
kehidupan sehari-hari, orang pintar akan lebih banyak mendengarkan.
Karena dia merasa, dengan mendengarkan, akan ada hal baru yang bisa ia
dapatkan. Dia sadar bahwa setiap orang memiliki pengetahuan
masing-masing yang barangkali tidak ia ketahui. Itulah sebabnya orang
pintar senang mendengarkan dan menggali pengetahuan dari orang lain.
Sedangkan orang yang sok pintar akan
merasa sebaliknya. Dia tidak terlalu suka mendengarkan namun justru
ingin selalu didengarkan. Orang sok pintar cenderung terlalu banyak
bicara agar orang lain mengakui kepintarannya. Dia risih ketika
mendengarkan penjelasan orang lain, karena itu membuatnya merasa seperti
digurui dan terlihat bodoh. Maka, dia akan berusaha mengambil alih
pembicaraan dan membuat orang lain beralih mendengarkannya.
Banyak membual demi mendapatkan citra baik
Demi pencitraan saja, sampai rela berbohong! (weekendcollective.com)
Orang yang pintar akan berbicara atas
dasar fakta atau pengalaman empirik. Bukan hanya ngarang atau berbicara
tentang “katanya, katanya”. Dia tidak suka membicarakan sesuatu yang
belum tentu kebenarannya. Sehingga, ketika mendengar sesuatu dari orang
lain, dia akan berusaha melakukan crosscheck untuk memastikan
kesahihannya. Sebaliknya, orang yang sok pintar akan berpikir, dia harus
terlihat pintar. Harus bisa berbicara di depan orang, meskipun belum
memastikan apakah yang ia bicarakan itu adalah kebenaran atau tidak.
Maka dia akan cenderung mengatakan apapun yang bisa dia katakan.
Menyebar luaskankan kabar burung yang belum dia pastikan benar atau
tidaknya. Mengatakan hal-hal yang tidak dia alami sendiri tapi
seolah-olah benar-benar dia alami.
Tidak mau mengakui ketidaktahuan
Ia tidak mau mengakui ketika dia tidak tahu. Sombong sekali! (talentmgt.com)
Orang sok pintar tidak mau mengakui
bahwa dia bukanlah Tuhan yang tahu segalanya. Dia hanyalah manusia yang
memiliki kapasitas otak sangat terbatas. Sehingga, dia akan sangat
gengsi untuk mengakui ketika dia tidak mengetahui sesuatu. Dia punya
cara untuk ngeles agar orang lain mengira dia paham tentang hal
tersebut. Sedangkan orang yang memang pintar, akan bersikap sebaliknya.
Dia suka bertanya dan mendengarkan jawaban orang lain. Dia tidak malu,
bahkan akan blak-blakan menunjukkan ketidaktahuannya terhadap sesuatu.
Karena baginya, jujur untuk mengatakan ketidaktahuan justru akan
membantunya menemukan jawaban sehingga dia menjadi tahu.
Banyak menjiplak kata-kata orang
Kata-kata orang suka ditiru dan diklaim sebagai kata-katanya sendiri! (twomangoes.com)
Orang sok pintar biasanya tidak memiliki
pandangan sendiri. Tidak punya pendirian. Sehingga, dia banyak mengutip
kata-kata yang dibuat orang lain. Entah itu dari apa yang ia dengar,
ataupun apa yang ia baca. Sayangnya, dia menyampaikan kata-kata orang
lain itu seolah-olah bersumber dari pemikirannya. Seolah-olah jawaban
yang ia katakan murni ia buat sendiri. Semacam plagiat, dia suka
memplagiasi perkataan orang lain yang dirasa keren.
Selalu ingin dipuji dan anti kritik
Maunya dipuji saja, dikritik gak terima (theblazingcenter.com)
Orang sok pintar biasanya sangat gila
pujian. Dia merasa sangat senang ketika orang lain memujinya. Merasa
ingin berhubungan atau berteman baik dengan siapapun orang yang suka
memujinya. Mengembangkan senyum semalaman ketika mengingat pujian yang
ia dapatkan. Sebaliknya, dia akan naik pitam ketika mendengar orang
mengkritiknya. Atau menyampaikan kelamahannya. Dia akan sangat geram,
tidak terima dan merasa ingin mengumpati si Pemberi kritik. Selalu
memberikan jawaban atas apapun kritikan yang disampaikan orang lain. Dia
lupa dan tidak peduli bahwa kritikan justru dapat membuatnya tahu
tentang kelemahan dan jalan untuk memperbaiki diri.
Meremehkan orang lain, secara tampak ataupun tidak tampak
Orang lain selalu dianggap “kecil” dan lebih rendah dari dirinya (derekodwyer.com)
Sadar atau tidak sadar, orang yang sok
pintar akan seringkali merendahkan orang lain. Baik itu secara spontan
ataupun terencana. Baik secara tersembunyi ataupun terang-terangan. Dia
merasa orang lain memiliki kemampuan di bawahnya. Itulah yang membuatnya
teramat sering meremehkan orang.
Ingin terlihat sibuk, alias sok sibuk
Ngakunya sibuk, padahal sibuk gak ngapa-ngapain! (funnyand.com)
Orang sok pintar akan suka mengerjakan
sesuatu yang membuatnya terlihat sibuk. Dia merasa ada banyak urusan
yang harus dia selesaikan dan hanya dia yang bisa menyelesaikan. Dia
tidak belajar tentang membagikan tugas karena dia tidak percaya dengan
orang lain. Itulah sebabnya, dia akan berperan sebagai single fighter sehingga orang-orang akan melihatnya paling menonjol diantara yang lain.
Sumber: http://www.isigood.com