Wednesday, February 3, 2016

Beasiswa LPDP 2016 Magister (S2) dan Doktor (S3)


Dibuka pendaftaran Beasiswa LPDP 2016. Apa itu beasiswa LPDP? Inilah informasi persyaratan, jadwal pendaftaran dan seleksi, daftar Perguruan Tinggi Tujuan, dan panduan pendaftaran.

Overview

Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Magister dan Doktoral adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri.

Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mempunyai visi masa depan bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa depan. Komitmen LPDP tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pendanaan dalam bentuk beasiswa kepada masyarakat untuk studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi unggulan baik di dalam maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP.

Sasaran pelamar BPI Program Magister dan Doktoral adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang mempunyai kemampuan akademik yang unggul dan jiwa kepemimpinan yang kuat serta berkeinginan untuk melaksanakan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral pada perguruan tinggi tujuan LPDP baik pada bidang ilmu yang sama maupun berbeda dengan bidang ilmu pada jenjang pendidikan sebelumnya.

Sasaran Bidang Ilmu BPI Program Magister dan Doktoral, sesuai prioritasnya, adalah sebagai berikut:

1. Bidang Teknik,
2. Bidang Sains,
3. Bidang Pertanian,
4. Bidang Kelautan dan Perikanan,
5. Bidang Kedokteran dan Kesehatan,
6. Bidang Akuntansi dan Keuangan,
7. Bidang Hukum,
8. Bidang Agama,
9. Bidang Pendidikan,
10. Bidang Sosial,
11. Bidang Ekonomi,
12. Bidang Budaya, Seni dan Bahasa,
13. Bidang lainnya.

Selain itu BPI Program Magister dan Doktoral juga memiliki tema prioritas sebagai berikut:
1. Kemaritiman,
2. Perikanan,
3. Pertanian,
4. Ketahanan Energi,
5. Ketahanan Pangan,
6. Industri Kreatif,
7. Manajemen Pendidikan,
8. Teknologi Transportasi,
9. Teknologi Pertahanan dan Keamanan
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi,
11. Teknologi Kedokteran dan Kesehatan,
12. Keperawatan
13. Lingkungan Hidup,
14. Keagamaan,
15. Ketrampilan (Vokasional),
16. Ekonomi/Keuangan Syariah,
17. Budaya/Bahasa, dan
18. Hukum Bisnis Internasional.


Visi dari LPDP adalah Menyiapkan Pemimpin Masa Depan Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, LPDP memberikan beasiswa pendidikan kepada para pelajar untuk melanjutkan studi dari Program Sarjana (S1) ke Program Magister (S2) dan dari Program Magister (S2) ke Program Doktor (S3), baik ke perguruan tinggi unggulan di dalam negeri ataupun perguruan tinggi unggulan di luar negeri.

LPDP merupakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Beberapa Program Beasiswa Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yaitu :
  1. Beasiswa Magister dan Doktor
  2. Beasiswa Tesis dan Disertasi
  3. Beasiswa Afirmasi
  4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis
  5. Presidential Scholarship
Salah satu keunggulan dari beasiswa LPDP adalah bahwa pendaftarannya dibuka sepanjang tahun yang terbagi kedalam beberapa periode. Jadi tidak perlu khawatir mengenai jadwal pendaftaran. Apabila anda terlambat mendaftar pada periode pertama, maka masih ada periode kedua, ketiga dan seterusnya sepanjang tahun. Kapan pun anda akan mendaftar, anda bisa melihat jadwal periode yang sedang dibuka.
Untuk bisa mendaftar dan mendapatkan beasiswa LPDP ini, anda harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persyaratan yang harus dipenuhi terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus serta formulir dan dokumen pendukung lainnya. Berikut ini admin akan menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar.

Persyaratan Umum Pendaftaran Beasiswa LPDP
  1. Warga negara Indonesia yang ditunjukkan dengan identitas kependudukan yang sah. 
  2. Lulusan program studi :
    • Perguruan Tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
    • Perguruan Tinggi kedinasan yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
    • Perguruan Tinggi diluar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  3. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan dengan pengalaman memimpin sebuah organisasi atau lembaga yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan.
  4. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan.
  5. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum.
  6. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat dalam tindak pelanggaran kode etik akademik.
  7. Menandatangani Surat Pernyataan mengabdi pada kepentingan bangsa Indonesia.
  8. Menandatangani Surat Pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain.
  9. Mendapatkan Surat Tugas Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja.
  10. Memiliki Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja.
  11. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang direkomendasikan oleh LPDP.
  12. Mengupload Essay (500 - 700 kata) dengan tema :
    • Peranku bagi Indonesia
    • Sukses terbesar dalam hidupku.
  13. Rencana Studi untuk program Magister. 
Semua dokumen dapat dilihat pada dokumen petunjuk beasiswa di laman http://www.beasiswalpdp.org/
Setelah memenuhi persyaratan umum beasiswa LPDP di atas yang cukup banyak, anda juga diharuskan memenuhi persyaratan khusus beasiswa LPDP. Berikut admin jelaskan persyaratan khusus beasiswa LPDP beserta penjelasan dari 5 jenis beasiswa LPDP.
1. Pendaftaran Beasiswa Magister dan Doktor
Beasiswa Beasiswa Magister dan Doktor merupakan beasiswa digunakan untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri.

Persyaratan Khusus Pendaftaran

Selain harus memenuhi persyaratan umum, peserta juga harus memenuhi persyaratan khusus.

Untuk pelamar beasiswa program Magister :
  1. Usia maksimum pelamar adalah 35 (tiga puluh lima) tahun,
  2. Telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan dan tidak berlaku bagi mereka yang telah menyelesaikan program magister baik dalam maupun luar negeri.
  3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi tujuan yang ada dalam daftar LPDP.
  4. Jika tidak memiliki LoA Unconditional seperti keterangan pada nomor 3 di atas, pendaftar wajib memiiki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4 dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:
    • Untuk studi program Magister di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
    • Untuk studi program Magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
    • Kedua butir di atas dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
    • Untuk studi program Magister di luar negeri pada Perguruan Tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non-bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku.
  5. Sanggup menyelesaikan studi program magister paling lama 2 (dua) tahun,
  6. Memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),
  7. Menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.
Untuk pelamar beasiswa program Doktoral
  1. Usia maksimum pelama adalah 40 (empat puluh) tahun
  2. Telah menyelesaikan studi pada program magister/magister terapan
  3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi yang ada dalam list LPDP.
  4. Khusus untuk butir 3 di atas jika tidak memiliki Letter of Acceptance (LoA) Unconditional, pendaftar wajib memiiki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,25 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbikan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:
    • Untuk studi program Doktoral di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
    • Untuk studi program Doktoral di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
    • Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Duplikat ijasah
digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
  • Untuk studi program Doktoral di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non-bahasa Inggris atau bahasa internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku.
  • Sanggup menyelesaikan studi doktoral paling lama 4 (empat) tahun
  • Memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada)
  • Menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktoral
  • 2. Pendaftaran Beasiswa Tesis dan Disertasi
    Beasiswa Tesis dan Disertasi ditujukan bagi para mahasiswa Magister atau Doktoral yang memiliki keterbatasan dana untuk menyelesaikan tesis/disertasinya, baik yang sedang belajar di dalam negeri maupun luar negeri.

    Persyaratan Pendaftaran
    1. Warga Negara Indonesia
    2. Batas Usia maksimum pelamar pada saat penutupan pendaftaran adalah:
      • 40 tahun untuk pelamar program Beasiswa Tesis,
      • 45 tahun untuk pelamar program Beasiswa Disertasi.
    3. Lulusan program studi :
      • Perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi minimal C atau lulusan Perguruan Tinggi Kedinasan yang diakui oleh Pemerintah Indonesia 
      • Perguruan tinggi di luar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
    4. Mahasiswa sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang dinyatakan dalam bentuk transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum adalah:
      • 3,25 pada skala 4, bagi yang sedang studi Magister.
      • 3,50 pada skala 4, bagi yang sedang studi Doktoral. 
    5. Dinyatakan telah lulus ujian/seminar proposal oleh pimpinan program pascasarjana atau keterangan lain yang sejenis.
    6. Mendapat rekomendasi dari unsur pimpinan Pascasarjana atau Fakultas;
    7. Judul penelitian dan bidang kajian yang bersifat strategis sesuai dengan visi dan misi LPDP dan bidang keilmuan yang menjadi fokus LPDP yaitu
    8. Bidang Teknik, Bidang Sains, Bidang Kelautan dan Perikanan, Bidang pertanian, Bidang pendidikan, Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Bidang Akuntansi dan Keuangan, Bidang Ekonomi, Bidang Hukum, Bidang Agama, Bidang Sosial, Bidang Budaya, Seni dan Bahasa.
    9. Selain itu BPI Program Tesis dan Disertasi juga memiliki tema prioritas sebagai berikut : Kemaritiman, Perikanan, Pertanian, Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Industri Kreatif, Manajemen Pendidikan, Teknologi Transportasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Kedokteran dan Kesehatan, Keperawatan, Lingkungan Hidup, Keagamaan, Ketrampilan (Vokasional), Ekonomi/Keuangan Syariah, Budaya/Bahasa, dan Hukum Bisnis Internasional.
    10. Tidak telah, sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi atau beasiswa pendidikan yang terdapat komponen bantuan riset dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri
    3. Pendaftaran Beasiswa Afirmasi
    Beasiswa Afirmasi diberikan untuk putra-putri terbaik Indonesia dari kelompok masyarakat dengan kemampuan eknomi rendah untuk dapat mengikuti studi pada Program Magister atau Doktoral dalam beberapa bidang keilmuan, baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.

    Persyaratan Khusus Pendaftaran


    Persyaratan khusus diperuntukkan bagi:
    • Beasiswa Afirmasi bagi kelompok masyarakat dari daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal
    • Beasiswa Afirmasi bagi alumni penerima Bidikmisi/kelompok masyarakat berprestasi dari keluarga miskin yang memiliki IPK Minimal 3,50
    • Beasiswa Afirmasi Olimpiade Sains, Teknologi, Olah Raga, dan Seni/ Budaya
    Informasi persyaratan khusus selengkapnya dapat dilihat di website LPDP.
    4. Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis
    Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis diberikan untuk pembiayaan studi lanjut pada program spesialis kedokteran di Perguruan Tinggi di dalam negeri.
    Persyaratan Khusus Pendaftaran
    1. Usia maksimum pelamar adalah 35 tahun,
    2. Telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan dan tidak berlaku bagi mereka yang telah menyelesaikan program magister baik dalam maupun luar negeri,
    3. Mempunyai Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari Perguruan Tinggi tujuan yang ada dalam daftar LPDP.
    4. Jika tidak memiliki LoA Unconditional (point c), Pendaftar wajib memiiki rata-rata IPK 3,0 pada skala 4 untuk gabungan IPK sarjana dan Profesi dokter dan memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku:
      • Skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
      • Butir skor tersebut dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi yang menggunakan bahasa pengantar akademik bahasa Inggris. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
    5. Menulis rencana studi dan proposal bidang dokter spesialis yang akan diambil.
    6. Sanggup menyelesaikan studi program pendidikan dokter spesialis sesuai masa studi yang telah ditetapkan oleh kolegium masing-masing bidang spesialis.
    7. Bersedia mengabdi di daerah 3T atau daerah dengan karakteristik tertentu lainnya dalam waktu tertentu
    5. Pendaftaran Presidential Scholarship
    Beasiswa ini diberikan dengan bertujuan menyiapkan generasi terbaik Indonesia yang memiliki jiwa sebagai pemimpin maupun ilmuwan di berbagai bidang dalam rangka menyiapkan Indonesia sebagai negara yang maju pada 100 tahun kemerdekaan RI pada tahun 2045.
    Presidential Scholarship dikelola oleh LPDP yang bekerjasama dengan pihak Kepresidenan RI untuk menempuh studi pada perguruan tinggi terbaik di dunia.

    Persyaratan Pendaftaran Presidential Scholarship
    • Seluruh Warga Negara Indonesia
    • Riwayat kepemimpinan di bidang masing-masing
    • Membuat esai: (a)“Peranku Bagi Indonesia”, (b)“Sukses Terbesar Dalam Hidupku”, (c) Perencanaan karier, (d) Pengabdian pascastudi;
    • Telah mendapatkan rekomendasi dari tokoh atau pakar di bidangnya/pimpinan di unit kerjanya
    • Usia maksimal 40 tahun (S2) & 45 tahun (S3)
    • Mempunyai LoA dari kampus yang direferensikan LPDP atau memiliki kecakapan akademis dan bahasa asing yang baik (ditunjukkan oleh IPK dan TOEFL/IELTS).
    Itulah 5 jenis beasiswa LPDP yang akan diberikan kepada anda yang memenuhi ketentuan masing-masing beasiswa tersebut.
    Setelah anda memenuhi semua persyaratan beasiswa LPDP, kemudian anda bisa melakukan pendaftaran dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Admin akan memberikan panduan kepada anda dalam melakukan pendaftaran online beasiswa LPDP. Berikut ini penjelasannya.

    Tata Cara Pendaftaran Online Beasiswa LPDP

    Pendaftaran dilakukan secara online melalui www.lpdp.depkeu.go.id dengan mengunggah semua dokumen pendukung dan mengisi formulir sesuai format yang diberikan. (Semua dokumen dapat dilihat pada dokumen petunjuk beasiswa). Seluruh dokumen pendukung harus dokumen asli (bukan foto kopian) dan cetak formulir harus dibawa pada tahap seleksi wawancara. Dokumen pendukung yang dimaksud dijelaskan berikut ini.

    Formulir dan Dokumen Pendukung Beasiswa LPDP
    1. Cetak Formulir Pendaftaran Online.
    2. Ijazah dan Transkrip Asli.
    3. Sertifikat TOEFL/IELTS/TOAFL dan yang setara.
    4. Sertifikat Prestasi.
    5. Surat Pernyataan Tidak Pernah Terlibat Tindakan Melanggar Hukum.
    6. Surat Pernyataan Tidak Pernah Terlibat Tindakan Melanggar Kode Etik Akademik.
    7. Surat Pernyataan mengabdi Kepada Kepentingan Bangsa Indonesia.
    8. Surat Pernyataan Tidak Menerima Beasiswa dari Sumber lain.
    9. Surat Ijin Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja.
    10. Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja.
    11. Essay
    Setelah anda melakukan pendaftaran dan mengupload sejumlah dokumen pendukung di atas. Selanjutnya anda menunggu proses penetapan kelulusan administrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Apabila anda lulus administrasi, maka dilanjutkan dengan tes wawancara. Setelah itu anda tinggal menunggu pengumuman kelulusan.

    Daftar Nama-nama Perguruan Tinggi Tujuan Beasiswa LPDP 2016/2017

    Berikut ini akan diberikan daftar nama-nama Perguruan tinggi tujuan Beasiswa LPDP, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Daftar Nama-nama Perguruan Tinggi Dalam Negeri 
    Selain nama-nama Perguruan Tinggi Dalam Negeri di atas, masih banyak lagi Perguruan Tinggi diluar Negeri yang menjadi tujuan Beasiswa LPDP seperti Perguruan Tinggi di Australia, Amerika Serikat, Britania Raya, Belanda, Jerman, Belgia, Kanada, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Hongkong, India, Irlandia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Maroko, Mesir, New Zeland, Norwegia, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Thailand, dan Turki..

    Alamat serta nomor telepon yang bisa dihubungi berkaitan dengan Beasiswa LPDP adalah Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1, Jakarta 10710, Telepon (021) 3808392, Fax (021) 384 6474, Situs resmi : www.lpdp.depkeu.go.id

    Demikianlah Informasi yang bisa admin sampaikan mengenai informasi Pendaftaran Online Beasiswa LPDP 2016/2017. Semoga artikel ini bisa memberi pencerahan untuk anda yang membaca.

    Silahkan Download panduan, jadwal pendaftaran dan seleksi, daftar perguruan tinggi, dan Pendaftaran Online beasiswa LPDP di bawah ini:
    Unduh Panduan Pendaftaran Beasiswa
    Unduh Jadwal Pendaftaran dan Seleksi
    Unduh Daftar Perguruan Tinggi Tujuan
    Pertanyaan Umum (FAQ)
    Pendaftaran Online



    Share:

    Saturday, January 23, 2016

    Cara Penulisan Gelar Akademik yang Baik dan Benar (EYD)

    Kendati hanya persoalan kecil, tetapi kebanyakan orang tidak memahami penulisan gelar yang benar. Penulisan gelar sejatinya tidaklah sesulit yang dibayangkan, tetapi juga tidak segampang yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang.

    Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar termasuk kategori pemahaman tentang singkatan. Singkatan adalah kependekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Selain itu, dalam buku pedoman umum ejaan yang disempurnakan (EYD), penulisan gelar juga secaraintens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Namun demikian, masyarakat masih saja banyak yang belum memahami dengan baik teknik penulisan gelar yang benar.
    Sekarang, marilah kita analisis tentang penulisan gelar ini, agar kita tidak lagi menemui kesulitan di kemudian hari.
    Jika dianalisis kata per kata, penulisan gelar dapat dinalar melalui teori singkatan. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana pendidikan, yang ditulis benar, Sarjana Pendidikan (S.Pd.), dan ditulis di belakang nama penyandang gelar. Huruf  “S“ pada kata sarjana, ditulis dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik, merupakan satu kata. Kemudian, huruf  “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata “pendidikan”. Demikian pula singkatan-singkatan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, juga akan mengalami proses kebahasaan yang sama.
    Lain halnya dengan singkatan pada gelar yang tanpa menyertakan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana hukum, sarjana ekonomi, dan sarjana pertanian. Jika disingkat, ketiga contoh gelar tersebut hanya terdiri dari huruf awal, dan tanpa menyertakan huruf peluncur yang merupakan bagian dari rangkaian kata, sehingga penulisannya pun terdiri atas huruf per huruf serta masing-masing ditandai dengan tanda baca titik. Dengan demikian, penulisan gelar sarjana hukum, ditulis di belakang nama penyandang gelar dengan singkatan: S.H., sarjana ekonomi ditulis S.E., dan sarjana  pertanian ditulis S.P.. Penulisan-penulisan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, dan yang hanya terdiri dari dua huruf atau lebih tanpa disertai dengan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian kata, harus mengikuti pola penulisan tersebut.
    Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.
    Gelar Sarjana
    S.Ag. (Sarjana Agama)
    S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
    S.Si.  (Sarjana Sains)
    S.Psi. (Sarjana Psikologi)
    S.Hum. (Sarjana Humaniora)
    S.Kom. (Sarjana Komputer)
    S.Sn. (Sarjana Seni)
    S.Pt. (Sarjana Peternakan)
    S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
    S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
    S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
    S.Sos. (Sarjana Sosial)
    S.Kar. (Sarjana Karawitan)
    S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
    S.T. (Sarjana Teknik)
    S.P. (Sarjana Pertanian)
    S.S. (Sarjana Sastra)
    S.H. (Sarjana Hukum)
    S.E. (Sarjana Ekonomi)
    S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)             
    S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
    S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
    S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
    S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
    S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
    S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.

    Gelar Magister
    M.Ag. (Magister Agama)
    M.Pd. (Magister Pendidikan)
    M.Si. (Magister Sains)
    M.Psi. (Magister Psikologi)
    M.Hum. (Magister Humaniora)
    M.Kom. (Magister Komputer)
    M.Sn. (Magister Seni)
    M.T. (Magister Teknik)
    M.H. (Magister Hukum)
    M.M. (Magister Manajemen)
    M.Kes. (Magister Kesehatan)
    M.P. (Magister Pertanian)
    M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
    M.E. (Magister Ekonomi)
    M.H.I. (Magister Hukum Islam)
    M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
    M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
    M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
    S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)

    Gelar Sarjana Muda Luar Negeri
    B.A. (Bechelor of Arts)
    B.Sc. (Bechelor of Science)
    B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
    B.E. (Bechelor of Education)
    B.D. (Bechleor of Divinity)
    B.Litt. (Bechelor of Literature)
    B.M. (Bechelor of Medicine)
    B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.

    Gelar Master Luar Negeri
    M.A. (Master of Arts)
    M.Sc. (Master of Science)
    M.Ed. (Master of Education)
    M.Litt. (Master of Literature)
    M.Lib. (Master of Library)
    M.Arch. (Master of Architecture)
    M.Mus. (Master of Music)
    M.Nurs. (Master of Nursing)
    M.Th. (Master of  Theology)
    M.Eng. (Master of Engineering)
    M.B.A. (Master of Business Administration)
    M.F. (Master of Forestry)
    M.F.A. (Master of Fine Arts)
    M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
    M.S. (Mater of Science)
    M.P.H. (Master of Public Health), dsb.
    Gelar Doktor Dalam Negeri
    Penulisan gelar doktor dalam negeri pun sering tidak dipahami dengan benar oleh kebanyakan orang, padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.
    Penulisan gelar doktor dalam negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf  “D” dan “R” merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf  “D” ditulis dengan huruf besar, dan huruf “R” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik pula.
    Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma dalam negeri sebagai berikut.
    Program diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);
    Program diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);
    Program diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan
    Program diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).
    Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per., ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.
    Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak maksud serta cara penulisannya.
    Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar negeri pun sama. Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophyyang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf “H” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf “H” ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf “D” ditulis dengan huruf besar sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan tanda titik.
    Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:
    Ph.D. (Doctor of Philosophy);                      =>               Sigit Sugito, Ph.D.
    Ed.D. (Doctor of Education);                       =>               Sigit Sugito, Ed.D.
    Sc.D. (Doctor of Science);                          =>               Sigit Sugito, Sc.D.
    Th.D. (Doctor of Theology);                       =>               Sigit Sugito, Th.D.
    Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                  =>               Sigit Sugito, Pharm.D.
    D.P.H. (Doctor of Public Health);                 =>               Sigit Sugito, D.P.H.
    D.L.S. (Doctor of Library Science);               =>               Sigit Sugito, D.L.S.
    D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);           =>               Sigit Sugito, D.M.D.
    J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence). =>               Sigit Sugito, J.S.D., dsb.
    Tambahan lagi, penulisan gelar ganda yang kedua gelar tersebut berada di belakang nama penyandang gelar, juga perlu memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.
    Tenik penulisan gelar ganda yang kedua-duanya berada di belakang nama penyandang gelar, banyak terkait dengan penggunaan tanda baca koma (,). Penulisan yang benar adalah setelah nama (penyandang gelar), dibubuhkan tanda koma (,) kemudian diikuti gelar yang pertama, ditulis dengan teknik penulisan yang benar, lalu dibubuhkan tanda koma untuk penulisan gelar yang kedua, dan seterusnya (jika ada gelar-gelar yang lain). Perhatikan beberapa contoh penulisan gelar ganda di bawah ini:
    Endra Lesmana, S.Ag., S.H.
    Endra Lesmana, S.Pd., S.S.
    Endra Lesmana, S.Hum., S.Pd.I.
    Jika penyandang gelar memiliki gelar lebih dari dua gelar, dan semuanya berada di belakang nama penyandang gelar, teknik penulisannya pun sama. Perhatikan pula beberapa contoh penulisan gelar yang lebih dari dua gelar di belakang nama penyandang gelar.
    Imam Prasodjo, S.S., M.Hum., M.Pd.
    Imam Prasodjo, S.Pd., S.S., M.Ed.
    Imam Prasodjo, S.Ag., M.E.I., Ph.D.
    Penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis dengan huruf besar. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:
    Ditulis Benar                          Ditulis Salah                       Juga Ditulis Salah
    Hadi Mulya, S.Pd.                   HADI MULYA, S.PD.             HADI MULYA, S.Pd.
    Hadi Mulya, S.Ag.                   HADI MULYA, S.AG.            HADI MULYA, S.Ag.
    Hadi Mulya, S.Pt.                    HADI MULYA, S.PT.            HADI MULYA, S.Pt.
    Di dalam aturan kebahasaan, nama orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak hanya salah, tetapi sudah salah kaprah.
    Share:

    Thursday, January 21, 2016

    Ciri-Ciri Orang Sok Pintar

    Merenunglah! Berhentilah sejenak dari apapun aktivitas yang sedang kamu kerjakan. Lalu pikirkan tentang dirimu, tentang sifatmu. Apakah kamu sering merasa bahwa kamu adalah orang yang pintar dan bisa melakukan banyak hal dengan mudah? Apakah kamu pernah merasa lebih pintar  dan serba tahu dibandingkan orang-orang di sekitarmu? Jika ya, berhentilah sebentar. Pikirkan sesuatu.

    Apakah kamu benar-benar orang pintar, atau sebenarnya kamu tidak sepintar yang kamu bayangkan? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan itu, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal berikut ini. Tentang tanda-tanda orang yang merasa pintar, tapi sebenarnya tidak terlalu pintar. Em, mungkin dia hanya orang yang sok pintar.

    Tidak suka mendengarkan, lebih banyak bicara dan ingin selalu didengarkan

    Ia tidak ingin mendengar, hanya ingin didengar. (michaelgeist.ca)
    Orang yang pintar adalah orang yang banyak pengetahuan. Tapi uniknya, semakin banyak dia tahu, semakin banyak pula dia merasa tidak tahu. Sehingga dia punya rasa penasaran dan keingintahuan yang mendorongnya untuk selalu mencari tahu. Dalam kehidupan sehari-hari, orang pintar akan lebih banyak mendengarkan. Karena dia merasa, dengan mendengarkan, akan ada hal baru yang bisa ia dapatkan. Dia sadar bahwa setiap orang memiliki pengetahuan masing-masing yang barangkali tidak ia ketahui. Itulah sebabnya orang pintar senang mendengarkan dan menggali pengetahuan dari orang lain.

    Sedangkan orang yang sok pintar akan merasa sebaliknya. Dia tidak terlalu suka mendengarkan namun justru ingin selalu didengarkan. Orang sok pintar cenderung terlalu banyak bicara agar orang lain mengakui kepintarannya. Dia risih ketika mendengarkan penjelasan orang lain, karena itu membuatnya merasa seperti digurui dan terlihat bodoh. Maka, dia akan berusaha mengambil alih pembicaraan dan membuat orang lain beralih mendengarkannya.

    Banyak membual demi mendapatkan citra baik

    Demi pencitraan saja, sampai rela berbohong! (weekendcollective.com)

    Orang yang pintar akan berbicara atas dasar fakta atau pengalaman empirik. Bukan hanya ngarang atau berbicara tentang “katanya, katanya”. Dia tidak suka membicarakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Sehingga, ketika mendengar sesuatu dari orang lain, dia akan berusaha melakukan crosscheck untuk memastikan kesahihannya. Sebaliknya, orang yang sok pintar akan berpikir, dia harus terlihat pintar. Harus bisa berbicara di depan orang, meskipun belum memastikan apakah yang ia bicarakan itu adalah kebenaran atau tidak. Maka dia akan cenderung mengatakan apapun yang bisa dia katakan. Menyebar luaskankan kabar burung yang belum dia pastikan benar atau tidaknya. Mengatakan hal-hal yang tidak dia alami sendiri tapi seolah-olah benar-benar dia alami.

    Tidak mau mengakui ketidaktahuan

    Ia tidak mau mengakui ketika dia tidak tahu. Sombong sekali! (talentmgt.com)

    Orang sok pintar tidak mau mengakui bahwa dia bukanlah Tuhan yang tahu segalanya. Dia hanyalah manusia yang memiliki kapasitas otak sangat terbatas. Sehingga, dia akan sangat gengsi untuk mengakui ketika dia tidak mengetahui sesuatu. Dia punya cara untuk ngeles agar orang lain mengira dia paham tentang hal tersebut.  Sedangkan orang yang memang pintar, akan bersikap sebaliknya. Dia suka bertanya dan mendengarkan jawaban orang lain. Dia tidak malu, bahkan akan blak-blakan menunjukkan ketidaktahuannya terhadap sesuatu. Karena baginya, jujur untuk mengatakan ketidaktahuan justru akan membantunya menemukan jawaban sehingga dia menjadi tahu.

    Banyak menjiplak kata-kata orang

    Kata-kata orang suka ditiru dan diklaim sebagai kata-katanya sendiri! (twomangoes.com)
    Orang sok pintar biasanya tidak memiliki pandangan sendiri. Tidak punya pendirian. Sehingga, dia banyak mengutip kata-kata yang dibuat orang lain. Entah itu dari apa yang ia dengar, ataupun apa yang ia baca. Sayangnya, dia menyampaikan kata-kata orang lain itu seolah-olah bersumber dari pemikirannya. Seolah-olah jawaban yang ia katakan murni ia buat sendiri. Semacam plagiat, dia suka memplagiasi perkataan orang lain yang dirasa keren.

    Selalu ingin dipuji dan anti kritik

    Maunya dipuji saja, dikritik gak terima (theblazingcenter.com)

    Orang sok pintar biasanya sangat gila pujian. Dia merasa sangat senang ketika orang lain memujinya. Merasa ingin berhubungan atau berteman baik dengan siapapun orang yang suka memujinya. Mengembangkan senyum semalaman ketika mengingat pujian yang ia dapatkan. Sebaliknya, dia akan naik pitam ketika mendengar orang mengkritiknya. Atau menyampaikan kelamahannya. Dia akan sangat geram, tidak terima dan merasa ingin mengumpati si Pemberi kritik. Selalu memberikan jawaban atas apapun kritikan yang disampaikan orang lain. Dia lupa dan tidak peduli bahwa kritikan justru dapat membuatnya tahu tentang kelemahan dan jalan untuk memperbaiki diri.

     

    Meremehkan orang lain, secara tampak ataupun tidak tampak

    Orang lain selalu dianggap “kecil” dan lebih rendah dari dirinya (derekodwyer.com)

    Sadar atau tidak sadar, orang yang sok pintar akan seringkali merendahkan orang lain. Baik itu secara spontan ataupun terencana. Baik secara tersembunyi ataupun terang-terangan. Dia merasa orang lain memiliki kemampuan di bawahnya. Itulah yang membuatnya teramat sering meremehkan orang.

    Ingin terlihat sibuk, alias sok sibuk

    Ngakunya sibuk, padahal sibuk gak ngapa-ngapain! (funnyand.com)

    Orang sok pintar akan suka mengerjakan sesuatu yang membuatnya terlihat sibuk. Dia merasa ada banyak urusan yang harus dia selesaikan dan hanya dia yang bisa menyelesaikan. Dia tidak belajar tentang membagikan tugas karena dia tidak percaya dengan orang lain. Itulah sebabnya, dia akan berperan sebagai single fighter sehingga orang-orang akan melihatnya paling menonjol  diantara yang lain.




    Sumber: http://www.isigood.com
    Share: