Sunday, June 19, 2016

Mengenal Jenis dan Formula Korelasi oleh Pearson

Catatan si Boy - Di kalangan para peneliti, formula korelasi sangat populer untuk mencari tingkat keeratan hubungan antara dua buah variabel atau lebih. Korelasi bisa bernilai positif, bisa bernilai negatif. Rentangan angka koefesien korelasi mulai dari -1 hingga 1. Untuk rentangan korelasi positif, bernilai mulai dari 0 hingga 1. Sedangkan untuk rentangan korelasi negatif mulai dari -1 hingga 0. Semakin tinggi nilai koefesien korelasi berarti semakin erat hungungan antar variabel yang dikorelasikan.
Untuk mencari korelasi atau hubungan antar 2 (dua) buah variabel, pada umumnya para peneliti menggunakan 3 buah korelasi yang dikemukan oleh Pearson. Formula Korelasi tersebut disebut Korelasi product Moment atau sering juga disebut Pearson Product Moment. Ketiga Korelasi tersebut adalah Korelasi Product Moment dengan Simpangan, Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, dan Korelasi Point Biserial.


1. Korelasi Product Moment dengan Simpangan


Korelasi Product Moment dengan Simpangan adalah formula korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dimana penghitungannya dengan mengkorelasikan antara simpangan variabel X dan variabel Y. Simpangan dalam hal ini adalah selisih antar nilai variabel X atau variabel Y terhadap nilai rata-rata masing variabel tersebut.

Fungsi korelasi product moment dengan simpangan adalah untuk mengkorelasikan dua buah variabel yang berupa data kontinyu. Misalnya mengkorelasikan antara skor tes sumatif/ ulangan umum (summative test) dengan skor tes formatif/ ulangan harian (formative test).

Inilah formulanya:
Keterangan:



2. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar


Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar pada dasarnya sama saja dengan Korelasi Product Moment dengan Simpangan. Bahkan fungsinya keduanya pun sama, yakni mengkorelasikan dua buah variabel yang berupa data kontinyu. Bedanya adalah, jika Korelasi Product Moment dengan Simpangan mengkorelasikan antara simpangan variabel X dan variabel Y, maka Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar mengkorelasikan langsung pada skor kasar atau tidak perlu mencari simpangan terlebih dahulu.

Apakah hasilnya sama? Iya, hasilnya sama saja. Jadi, terserah Anda ingin menggunakan yang mana yang menurut anda lebih mudah. Saran saya lebih baik menggunakan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar ini, karena lebih mudah dan sederhana.

Inilah formulanya:


3. Korelasi Point Biserial (Point-biserial correlation)


Korelasi Point Biserial adalah penyerderhanaan dari korelasi product moment. Jika korelasi product moment adalah mengkorelasi 2 (dua) buah variabel yang semuanya berupa data kontinyu, maka korelasi point biserial ini digunakan cocok untuk mengkorelasikan 2 (dua) buah variabel yang mana variabel I berupa data diskrit murni atau data nominal atau data dikotomik, dan variabel II berupa data kontinyu. Misalnya, mengkorelasikan antara data dikotomik item tes dengan skor total dari peserta tes.  Dari tersebut, maka Formula Korelasi Point Biserial ini cocok digunakan untuk mengukur validitas item-item sebuah tes.

Inilah formulanya:

Barangkali banyak jenis-jenis korelasi yang lainnya, namun ketiga jenis korelasi inilah yang paling populer dan sering digunakan oleh para peneliti untuk mencari koefesien korelasi dari dua buah variabel.

Untuk menginterpretasi nilai penghitungan (koefisien) yang dihasilkan, silakan baca di sini.

Sebagai referensi, selain jenis korelasi populer oleh Pearson di atas, jenis korelasinya yang dapat digunakan adalah korelasi Spearman-Brown, Korelasi Flanagan, dan Korelasi Rulon. Semuanya disertai teknik dan fungsinya masng-masing.

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
3. Berbagai Sumber

Share:

Thursday, June 16, 2016

Jenis-Jenis Data Variabel Diskrit dan Variable Kontinyu

Jenis-Jenis Data Variabel Diskrit dan Variable Kontinyu
Catatan si Boy - Dalam penelitian untuk skripsi, mahasiswa sering kali kebingungan tentang jenis-jenis data yang digunakan. Padahal untuk mengetahui formula apa yang akan digunakan sangat berkaitan erat dengan jenis data yang dimiliki. Untuk itu mahasiswa atau si peneliti harus dapat menentukan jenis data apa yang dimiliki.

Sebelum mengulas singkat tentang data, terlebih dahulu akan kami kenalkan jenis variabel yang sering digunakan ditinjau dari jenis-jenis data. Apa saja variabel tersebut? Yakni Variable Diskrit dan Variabel Kontinyu. Kedua variabel ini termasuk dalam data kuantitatif.

1. Variabel Diskrit (Discreet Variable)

Variabel Diskrit adalah variabel yang berupa data pengkategorian atau membedakan atau mengelompokkan jenis tertentu. Data jenis ini disebut Data Nominal atau Data Dikotomik. Misalnya: Data dikotomik 1 untuk kategori benar dan 0 untuk kategori salah. Data dikotomi ini sering kali dipakai mahasiswa untuk mengkatogorikan jawaban benar dan salah dari tes-tes jenis objektif semisal pilihan ganda (Multiple Choice Question (MCQ)). Contoh lainnya adalah simbol 1 untuk pria dan 2 untuk wanita.  Angka 1 0, atau 1 2 hanya merupakan label untuk penanda kategori. Jadi bukan berarti bahwa angka 2 lebih tinggi nilainya dari 1 atau 0. Data tersebut bersifat tetap (setara) dan tentu tidak dapat digunakan dalam operasi hitung.

Selain itu, data yang termasuk dalam Variabel Diskrit (Data Diskrit) adalah data bilangan bulat . Bilangan bulat adalah bilang yang tidak dalam bentuk pecahan/ desimal. Misalnya jumlah penjualan mobil tahun 2016 adalah 300 buah. Data tersebut selalu bulat. Jadi tidak ada 2,5 buah mobil. Contoh lainnya adalah jumlah manusia. Anda tidak akan menemukan pernyataan "jumlah penduduk di Jalan G. Obos XVI adalah 101,6 orang".

2. Variabel Kontinyu (Continuous Variable)

Berbeda dengan variabel diskrit yang mana data hanya berfungsi sebagai label, maka variabel kontinyu merupakan data yang dapat digunakan untuk operasi hitung. Data kontinyu adalah data yang diperoleh dari hasil penghitungan atau pengukuran, sehingga data tidak hanya berupa bilangan bulat, tetapi juga bisa dalam bentuk desimal, misalnya 2,5. 

Data kontinyu juga bisa dalam bentuk bilangan bulat, namun kelompok data tersebut memungkinkan  variasinya ke dalam bentuk pecahan. Contoh dari data untuk variabel ini adalah jumlah benar atau salah dalam suatu tes, skor nilai, ranking, tinggi badan, berat badan, panjang, jarak dll. Data tersebut dapat berubah-ubah atau bervariasi.

Berikut ini jenis-jenis data dalam Variabel Kontinyu:


a. Data Ordinal
Data ordinal merupakan data peringkat. Misalnya juara 1, juara 2 dan juara 3. Angka tersebut mempunyai makna, lebih dari sekedar label seperti pada data nominal di atas. Juara 1 tentu lebih pintar dari juara 2 dan seterusnya.

b. Data Interval
Data interval merupakan data jenis rentangan yang sudah dapat digunakan dalam operasi hitung. Selain itu, data interval mempunyai adanya jarak yang jelas di antara masing-masing data.

Misalnya: Jika MK I bernilai 1 sks diberikan waktu 50 menit,  MK II bernilai 2 sks diberikan waktu 100 menit, dan MK III bernilai 3 sks diberikan waktu 150 menit. Disederhanakan menjadi 50 - 100 - 150. Maka terlihat bahwa masing-masing data mempunyai rentangan sebesar 50.

c. Data Rasio
Data rasio merupakan data pengukuran yang paling kompleks dan tentu dapat digunakan dalam opreasi hitung. Angka dalam data rasio merupakan data yang seungguhnya, bukan hanya sebagai simbol. Apabila ada angka 0 berarti memang angka 0 yang sebenarnya atau mutlak. Contoh dari data ini adalah data hasil pengukuran/ penghitungan massa, panjang dan waktu.

Misalnya: Data berat bayi, bayi A mempunyai berat 3, B mempunyai berat 2, dan C mempunyai berat 1. Jika dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C, berat badan bayi B dua kali lipat dari C.

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Dari berbagai sumber.
Share:

Wednesday, June 8, 2016

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik

Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik
Catatan si Boy - Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik. Sudiyono (2011) dan Arikunto (2009) menyatakan bahwa Karakteristik tes yang baik mencakup validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.

  1. Validitas mengacu kepada bahwa tes benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Misalkan: andaikan tes ditujukan untuk mengukur kemampuan berbicara, maka tesnya harus dalam bentuk tes lisan, bukan menulis. Secara garis besar ada 2 jenis validitas, yakni validitas logis dan validitas empiris. Kedua jenis validitas ini akan dibahas lebih lanjut.
  2. Reliabilitas mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun tes tersebut diberikan beberapa kali kepada siswa yang sama, hasilnya akan tetap/ konsisten. Konsisten tidak harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes turun maka hasil semua peserta tes akan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi konsisten ini diibaratkan orang yang berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak akan berubah-ubah, sehingga bisa dipercaya. Begitupula dengan konsisten dalam hal tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur.
  3. Objectivitas mengacu kepada ketetapan/ konsistensi pada sistem penyekoran. Objectivitas menunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes benar-benar menunjukkan kemampuan peserta tes dengan apa adanya.
  4. Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan, mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sipafatnya sederhana dan lengkap.
  5. Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak memerlukan biaya yang mahal, waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

Dari 5 (lima) ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik di atas, setidaknya ada 2 (dua) karakteristik yang harus menjadi perhatian, sehingga seringkali dijadikan dasar dalam menentukan keterpercayaan suatu instrumen penelitian khususnya untuk data kuantitatif, yakni validitas dan reliabilitas. 

Oleh: Aris Sugianto, M.Pd.

Sumber Bacaan:
1. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2. Azwar, Saifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT. Indeks.
4. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
5. Berbagai Sumber
Share:

Sunday, May 22, 2016

7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal

Catatan si Boy - Sekarang ini kita sudah masuk era digital. Semua serba digital.Tidak terkecuali untuk buku-buku. Kita tidak perlu repot-repot lagi membawa buku kemana-mana. Kita cuma butuh sebuah smartphone untuk membawa ribuah bahkan jutaan buku. Buku-buku digital ini disebut e-book. E-book yang beredar ada yang berbayar ada pula yang gratis.

Di luar sana, banyak kok orang baik yang menyediakan berbagai wadah untuk berbagi buku dan pengetahuan secara gratis. nah, di bawah ini kami sajikan 7 buah situs penyedia buku gratis dan legal.

7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal


Inilah 7 Situsweb yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal:


1. Project Gutenberg

Ini proyek besar yang digagas oleh Michael Hart. Ia mulai mengumpulkan buku-buku sejak 1971. Hingga kini, project ini sudah mengoleksi 49.000 judul buku yang bisa diunduh dan diakses secara legal. Jika digabungkan dengan seluruh situs-situs afiliasinya, maka jumlah judul buku lebih dari 100.000. Format yang ditawarkan adalah epub dan kindle.

Topik buku merentang dari berbagai subjek dari sastra, fabel, sejarah, sampai sains. Sebagian besar buku yang diunggah di sini adalah buku-buku yang hak reproduksinya sudah masuk ke dalam public domain. Jika kamu mencari buku-buku novel klasik, di sinilah tempatnya. Klik http://www.gutenberg.org/.

2. Open Library

Jika Project Gutenberg dieksekusi oleh para aktivisnya, Open Library ini adalah project raksasa yang melibatkan seluruh penggunanya. Sesuai namanya, ini adalah perpustakaan terbuka di mana kita bisa menempatkan buku kita di perpustakaan ini dan siapa pun bisa mengaksesnya dengan terbuka.

Layaknya perpustakaan, ada banyak e-book gratis yang hanya bisa dibaca secara online. Tetapi banyak pula yang bisa kita unduh dengan gratis untuk kita baca sewaktu-waktu tanpa koneksi internet. Klik https://openlibrary.org/.

3. OAPEN Library

Yang unik dari situs ini adalah, OAPEN Library fokus pada buku-buku akademik dalam ranah sosial humaniora. Lebih dari sekadar perpustakaan, OAPEN adalah perpustakaan plus plus. Di sini ada mekanisme peer review di mana hanya buku-buku yang sudah lolos uji baca para akademisi terpilihlah yang ditampilkan di situs ini. Jadi jangan khawatir dengan kualitas puluhan ribu buku yang ada di sini. Klik http://www.oapen.org/home.

4. Aceh Books

Sesuai namanya, situs ini didedikasikan untuk mendigitalisasikan ribuan buku tentang Aceh. Pasca tsunami 2004, ratusan ribu buku yang ada di berbagai perpustakaan di Aceh rusak dan bahkan musnah. Menghadapi hal ini, KITLV di Leiden berinisiatif mendigitalkan buku-buku penting dalam topik Aceh. Sejauh ini tercatat 1.200 judul buku yang sudah tersedia.

Mayoritas buku dalam bahasa Indonesia, Inggris, Aceh, Belanda, dan beberapa bahasa Eropa. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh penerbit di Indonesia atau Eropa. Rentang buku yang tersedia di sini berasal dari abad ke-17 hingga sekarang. Buku-buku penting seperti nasihat-nasihat Snouck Hurgronje lengkap tersedia di sini. Klik http://www.acehbooks.org/

5. Literature.org

Jika kamu suka dengan sastra dunia, situs ini layak untuk kamu akses. Ribuan buku dari sastrawan ternama dunia bebas diakses di sini. Nama-nama sastrawan yang nongkrong di sini mulai dari Dumas, Allan Poe, Mark Twain, hingga Leo Tolstoy. Berbeda dengan situs yang lain, kamu tidak bisa mengunduh dalam format pdf, epub, atau kindle. Tapi tak perlu khawatir, situs ini gampang diakses lantaran hanya menyajikan teks tanpa gambar sehingga tidak menghabiskan kuota akses internet. Klik http://literature.org/

6. Feedbooks

Situs ini menyediakan ribuan buku baik fiksi ataupun nonfiksi dari berbagai genre dan disiplin keilmuan, mulai dari reliji hingga sejarah. Semuanya bisa diunduh gratis dan bisa dibaca tanpa koneksi internet. Mayoritas buku sudah masuk dalam ranah public domain. Klik http://www.feedbooks.com/publicdomain.

7. Internet Archive

Nah! Ini yang paling fenomenal. Internet Archive menyediakan lebih dari 8 juta arsip dokumen yang bebas diakses dan diunduh dalam berbagai bentuk. Seluruh koleksi dikumpulkan dari berbagai lembaga yang berafiliasi dan relawan yang mendigitalkan buku. Semuanya bisa diakses secara gratis. Jumlah ini terus bertambah setiap harinya. Tak hanya buku, Internet Archive berambisi mendokumentasikan dan mengarsipkan seluruh artefak kebudayaan manusia. Kebayang kan betapa besarnya? Langsung saja klik https://archive.org/details/texts.

Nah itu itu informasi 7 Situs Website yang Menyediakan Jutaan E-book Gratis dan Legal yang dapat Anda kunjungi. Semoga dengan mengoleksi ebook-ebook gratis tersebut Anda menjadi lebih rajin dalam membaca karena Anda dapat membaca di manapun Anda suka asal bawa smartphone.
 
Semoga bermanfaat! Jangan lupa SHARE supaya teman-teman Anda tau...
Share: